CIREBON – Hujan deras sejak pukul 16.25 WIB atau bada Ashar hingga melewati Magrib atau pukul 17.58 WIB belum juga reda mengakibatkan banjir melanda Kota Cirebon, Selasa (25/10/2022).
Hampir jalan yang tergenagi banjir membuat kemacetan arus lalu lintas karena sebagian besar kendaraan melambat saat melewati genangan air.
Kemacetan yang terpantau cukup panjang terlihat di jalan utama masuk perumas. Dua jalan masuk Perumnas yakni Jalan Ciremai Raya, Kelurahan Kecapi dan Jalan Gunung Rinjani Raya, Kelurahan Larangan, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon tergenang air setinggi hampir 60 sentimeter atau menutup ban kendaraan roda dua.
Akibatnya puluhan kendaraan roda dua yang nekat menerjang banjir mogok di tengah genangan terpaksa harus mendorong motor hingga jembatan .
Sementara kendaraan roda empat harus menunggu para pemotor melewati genangan air. Pasalnya jika kendaraan roda empat memaksakan diri, gelombang air akibat mobil melintas akan merendam motor disampingnya.
Kondisi tersebut tentunya akan terjadi konflik antar pengguna kendaraan. Akibatnya kendaraan tersendat masuk perumnas sehingga terjadi penumpukan kendaraan di gerbang masuk Perumnas.
Maka kemacetan panjang pun tak terelakan lagi. Kemacetan makin mengular dari lampu merah perumnas hingga jalan fly over Pegambiran.
Selain akibat genangan air, kemacetan tersebut diperparah jam keluar kantor yang menyebabkan banyak kendaraan berdesakan ingin segera sampai ke rumah.
Seorang pengedara roda dua, Euis terpaksa harus menunggu kendaraan agak sepi dan genangan menyurut. Walaupun hujan membasahi tubuhnya, warga Gunung Agung ini tidak berani melintas karena motornya takut mogok.
“Kalau mogok saya pastinya akan mendorong motor tanpa bisa meminta bantuan orang lain karena orang lain pun pasti sedang repot-repotnya,” kata Euis.
Sementara, seorang warga Perumahan Lobunta, Rina terpaksa harus mendorong motornya karena saat melewati genangan air mogok.
“Capek juga harus mendorong dari depan Kantor Kelurahan Larangan ke gerbang keluar perumnas,” katanya saat beristirahat di tepian jalan.
Rina mengungkapkan, dirinya terpaksa menerobos genangan air karean ingin cepat sampai di rumah karena dirinya juga kuatir di rumah terjadi sesuai, misalnya air masuk rumah.
”Dengan motor mogok malah tambah lama sampai ke rumah,” katanya sedikit menyesal.
Seorang driver ojek online, Rustam terjun langsung mengatur kendaraan agar terjadi kemacetan yang lebih parah. Dengan suka rela dirinya mengatur lalu lintas hingga memberi saran agar para pengendara motor untuk melewati jalan tikus di Kampung Kecapi.
“Namun yang tidak digubris karena untuk ke jalan tikus pun mereka harus siap terjebak macet,” katanya.
Beruntung sekitar pukul 18.27 WIB banjir di Jalan Ciremai Raya dan Jalan Rinjani Raya mulai menyurut akibat curah hujan mulai berkurang.
“Alhamdulillah bisa lewat tanpa kendaraan tergenang air. Harus sabar menungg biar lekas sampai di rumah,” ucap Sumardi sambil menjalankan kendaraannya.
Banjir masuk masuk agaknya sudah menjadi langganan jika terjadi hujan deras. Malah dikabarkan sejumlah rumah air banjir sempat masuk walaupun hanya sebatas teras rumah. (irgun)