Oleh: Syamsudin Kadir
(Penulis 45 Buku dan Ribuan Artikel di Berbagai Surat Kabar dan Media Online)
DEWAN Pimpinan Cabang Syarikat Islam Kabupaten Cirebon adakan Musyawarah Cabang VIII di Aula Pendopo Bupati Cirebon, Sabtu 29 Oktober 2022. Pada acara yang bertema “Mempersiapkan Generasi Milenia dalam Menghadapi Perkembangan Ekonomi dan Perubahan Global” ini dihadiri oleh unsur pemerintah Kabupaten Cirebon, Sekretaris Jenderal Laznah Tanfiziyah DPP Syarikat Islam (Dr. Fery Juliantono, M.Si.), Ketua Umum DPW Syarikat Islam Jawa Barat (Dr. Nandang Koswara, M.Pd.), Ketua DPC Syarikat Islam Kab. Cirebon (H. Musara), Perwakilan Ormas Islam dan para Sepuh Syarikat Islam serta PAC Syarikat Islam Se-Kabupaten Cirebon.
Pada acara pembukaan forum ini saya mencatat tiga hal penting yang menjadi fokus Syarikat Islam ke depan. Pertama, pematangan konsep pendidikan dan penguatan ekonomi. Hal ini menjadi penting, sebab pendidikan adalah salah satu fokus pergerakan Syarikat Islam sejak awal hingga saat ini. Dengan begitu, Laznah Tanfiziyah DPP Syarikat Islam perlu menyusun dan mematangkan konsep pendidikan khas Syarikat Islam, sehingga bisa dipublikasi dan diadaptasikan ke berbagai lembaga pendidikan Syarikat Islam di seluruh Indonesia.
Begitu juga penguatan ekonomi. Kita sudah maklum bahwa Syarikat Islam lahir didirikan oleh para pengusaha yang memiliki jiwa patriotis yang tinggi dan keterikatan yang kuat pada Islam. Aspek ekonomi menjadi semakin menemukan relevansinya di tengah tantangan ekonomi nasional dan dunia yang semakin tak terprediksi. Apalah lagi, ekspansi struktural Syarikat Islam ke berbagai kota dan daerah ke depan semakin giat, maka kekuatan ekonomi menjadi penting. Termasuk penguatan ekonomi internal warga Syarikat Islam melalui berbagai gerakan praktis. Misal, pendirian koperasi, penguatan jaringan usaha pengusaha Syarikat Islam, dan sebagainya.
Kedua, soliditas organisasi dan kaderisasi kepemimpinan. Soliditas organisasi merupakan kunci organisasi semakin matang dan siap berselancar di tengah masyarakat yang beragam latar belakang. Soliditas organisasi bisa diwujudkan dengan cara penguatan struktur dan penertiban administrasi organisasi. Aset Syarikat Islam mesti terdata dengan baik dalam satu sistem administrasi yang terpusat dan bisa diakses oleh struktur dan warga Syarikat Islam.
Bila soliditas organisasi berjalan dengan baik, maka hal itu bakal berdampak pada peranan Syarikat Islam dalam menjalankan fungsi kaderisasi. Karena itu, hal utama yang perlu dilakukan adalah melakukan pendataan sekaligus penomoran anggota atau warga Syarikat Islam dari tingkat bawah hingga pusat. Bila terdata dengan baik, hal ini memudahkan berlangsungnya pemetaan potensi dan kompetensi warga Syarikat Islam, termasuk dalam hal kaderisasi kepemimpinan di berbagai levelnya, termasuk pada level politik.
Ketiga, penguatan jaringan dan literasi media. Jaringan merupakan penopang terbentuknya organisasi yang kuat dan kokoh. Syarikat Islam tidak saja perlu melakukan penguatan jaringan di level ormas Islam lainnya, tapi juga jaringan non organisasi Islam. Misalnya, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat (LSM), lembaga zakat, lembaga sosial, dan pengusaha. Hal ini menjadi penting karena pada era ini organisasi yang mampu berkolaborasi sajalah yang bisa bertahan dan mampu melakukan hal-hal besar.
Pada saat yang sama, Syarikat Islam juga perlu melakukan penguatan pada aspek publikasi dan informasi. Hal ini penting, agar syiar Syarikat Islam semakin dikenal dan mendapat respon positif masyarakat luas. Syarikat Islam merupakan organisasi yang sangat tua, lahir pada 16 Oktober 1905 silam. Kini sudah berusia 117 tahun, usia yang cukup matang dalam banyak hal. Kini, pengalaman dan sepak terjang selama 1 abad lebih itu mesti disampaikan kepada masyarakat luas. Atas dasar itulah, Syarikat Islam perlu melakukan literasi media. Bukan saja mengirimkan berita kegiatan tapi juga menjadi penulis konten untuk berbagai media yang ada. Bahkan menjadi narasumber di TV, Radio dan berbagai forum keilmuan.
Saya perlu mengafirmasi salah satu potongan sambutan Sekretaris Jenderal Laznah Tanfiziyah DPP Syarikat Islam Dr. Fery Juliantono, M.Si. pada acara pembukaan Musyawarah Cabang ke-VIII Dewan Pimpinan Cabang Syarikat Islam Kabupaten Cirebon di Pendopo Bupati Cirebon pada Sabtu 29 Oktober 2022 lalu.
“Syarikat Islam akan berupaya menjadi rumah besar bagi umat Islam, termasuk tokoh politik sebagaimana yang diperankan oleh para pendahulu sejak dulu”, ungkapnya. Pesannya jelas, bahwa sudah saatnya Syarikat Islam mengaktivasi diri sebagai rumah besar umat Islam di Indonesia. Semoga tiga pesan penting di atas menjadi fokus Syarikat Islam, sehingga asa tersebut bisa terwujud! (*)