CIREBON – Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon sudah berusaha memfasilitasi pertemuan antara keluarga Keraton Kasepuhan Sultan Sepuh XV, PRA Luqman Zulkaedin dengan keluarga Sultan Sepuh Aloeda ll, Raden Rahardjo Djali yang berlangsung di ruang Kanigaran Balai Kota Cirebon, Kamis (24/11/2022).
Namun dalam pertemuan kedua trah Keraton Kasepuhan tersebut tidak menghasilkan keputusan. Bahkan, Sultan Aloeda ll terlihat keluar ruangan diikuti pengikutnya terlihat mimik kesal. Pasalnya, Sultan Sepuh XV PRA Luqman Zulkaedin tidak datang, hanya diwakili Pangeran Patih PR Goemilar Natadiningrat dan juru bicaranya RR Alexandra.
Walli Kota Cirebon, H. Nashrudin Azis usai pertemuan menyampaikan, pihaknya akan terus berupaya untuk menyelesaikan kemelut yang ada di Keraton Kasepuhan.
“Pemkot Cirebon bersama Forkopimda berupaya agar konflik di Keraton Kasepuhan ini cepat selesai,” ujar Azis.
Pihaknya berharap tidak terjadi penggembokan atau penutupan paksa Keraton, terkait akan adanya rencana penggembokan atau penutupan paksa Keraton Kasepuhan oleh Sultan Aloeda ll Rahardjo Djali.
Wali Kota berharap hal tersebut tidak dilakukan karena Keraton Kasepuhan merupakan aset nasional bahkan dunia.
“Saya berharap, untuk tidak dilakukan penggembokan, supaya fungsi Keraton Kasepuhan sebagai salah satu wisata budaya religi itu masih bisa berjalan. Kalau ada persoalan, harus terus kita selesaikan,”ucapnya.
Azis menegaskan, Pemkot Cirebon tidak ada rencana untuk mengambil alih pengelolaan Keraton Kasepuhan selama terjadinya konflik intern keluarga keraton.
“Belum, belum terpikirkan ke sana ya. Walaupun ada usulan Keraton Kasepuhan diambil alih oleh Pemkot. Intinya Pemerintah Kota Cirebon tidak ingin masuk terlalu dalam konflik internal di Keraton Kasepuhan,” tegasnya.
Azis memastikan, Pemkot Cirebon akan mengundang ulang kedua belah pihak dalam dalam waktu dekat ini, karena memang seharusnya kedua belah pihak bisa dipertemukan supaya urusan polemik ini cepat selesai.
Pertemuan trah Keraton Kasepuhan itu diinisiasi oleh Pemerintah Kota Cirebon, digelar pada pada pukul 13.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB di ruang Kanigaran Balaikota Cirebon.
Sayangnya, pertemuan trah Keraton Kasepuhan Cirebon ini mengalami deadlock. Pihak Sultan Sepuh Aloeda II Raden H Rahardjo Djali memilih untuk walkout dari pertemuan tersebut. Alsannya, Sultan Sepuh XV PRA Luqman Zulkaedin tidak hadir dalam acara pertemuan tersebut.
Sementara menurut juru bicara Keraton Kasepuhan, Ratu Raja Alexandra menyampaikan ketidakhadiran Sultan Sepuh Luqman karena ada acara ke luar kota dan tidak bisa ditinggalkan.
Karena tidak ada hasil dari pertemuan tersebut, Rahardjo Djali tetap akan melakukan aksi penggembokan Keraton Kasepuhan.
Rencana penggembokan Keraton Kasepuhan itu sempat ditunda lantaran ada undangan dari Pemerintah Daerah Kota Cirebon.
Saat ditanya kapan akan dilakukan penggembokan keraton, Rahardjo menegaskan, tetap akan melanjutkan penggembokan keraton Kasepuhandalam waktu dekat ini. (yus)