Oleh : Fina Fauziah (Aktivis Muslimah)
DALAM rangka tingkatkan pola hidup sehat, Pemerintah Kabupaten Bandung, melalui PKK menggelar edukasi bagi siswa SMP Terbuka Dampit, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung. Ketua TP PKK, Hj. Emma Dety Dadang Supriatna mengatakan program yang dilakukannya kali ini bertujuan untuk memberi edukasi pada para siswa untuk menerapkan pola hidup sehat dan bersih.
Dalam kegiatan ini pula, Emma menjelaskan manfaat mengonsumsi tablet penambah darah bagi para remaja putri. Hal tersebut bertujuan untuk membantu menekan terjadinya animia maupun stunting.
“Pemberian tablet tambah darah tak hanya untuk para siswi remaja di SMP Terbuka Dampit saja, tapi untuk para remaja putri lainnya yang ada di semua kecamatan lain di Kabupaten Bandung. Mereka harus sama-sama minum tablet tambah darah, yang diminum seminggu sekali,” kata Emma.
Emma pun mengimbau pada para remaja agar lebih memerhatikan lagi asupan gizi pada tubuhnya. Ia menilai, sejauh ini masih banyak remaja yang abai dan cenderung lebih menyukai makanan yang kurang bergizi. Emma mengatakan bahwa makan asupan bergizi tidak harus yang mahal-mahal.
Makan ikan akan mencerdaskan otak karena mengandung protein, telur juga lebih bagus. Ditambah makan sayuran, seperti wortel, kol, dan jenis sayuran lainnya. Di masyarakat sering dijumpai ungkapan bahwa sehat itu mahal, sehat itu sulit, dan orang miskin dilarang sakit. Fakta demikian memang benar adanya di dalam kehidupan saat ini yang menerapkan sistem rusak yakni kapitalisme liberal.
Kehidupan kapitalisme liberal tidak hanya merusak bumi, namun kehidupan manusia baik rusak secara fisik, akidah maupun rusak secara perilaku. Keserakahan kapitalisme membuka pintu kerusakan alam melalui investasi yang dilegalkan dalam undang-undang, hingga berujung pada kerusakan bumi, seperti ancaman perubahan iklim, banjir, kebakaran hutan, pencemaran air, tanah, dan udara akibat limbah industri dan sebagainya. Belum lagi kesehatan dalam sistem kapitalisme menjadi komoditas bisnis yang menggiurkan.
Selain itu, kehidupan liberal yang mengesampingkan agama, melahirkan individu yang bebas berperilaku demi memuaskan nafsu, seperti bebas mengkonsumsi makanan dan minuman tanpa aturan, menjamurnya seks bebas atau perilaku seks yang menyimpang, dan sebagainya. Dari sinilah, kita wajib membuka ruang kesadaran yang hakiki bahwa menjaga kesehatan tidak akan bisa tercapai jika kehidupan kita masih dicengkram oleh sistem yang merusak kehidupan, yakni sistem kapitalisme liberalisme.
Sebagai seorang Muslim wajib mengembalikan setiap persoalan yang menimpa manusia kepada hukum syariat yang telah Allah berikan melalui Al-Qur’an dan hadis.
Islam hadir dengan sebuah konsep sebagai rujukan untuk mengatur kehidupan manusia yang memiliki tanggung jawab untuk mengelola bumi berdasarkan aturan dari penciptanya. Persoalan kesehatan, maka Islam memerintahkan manusia untuk menjaga kesehatan agar dapat bermaksimal dalam menjalankan ibadah dan ketaatan kepada Allah.
Upaya menjaga kesehatan bukan hanya dibebankan kepada Individu semata namun dibutuhkan pula peran negara. Negara wajib menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan secara gratis dan berkualitas bagi semua warga negara. Sebagai upaya preventif, negara memberikan edukasi rutin ke masyarakat melalui berbagai media sehingga dapat meningkatkan literasi kesehatan masyarakat, misalnya bagaimana pola hidup bersih dan sehat, menjaga pola makan yang sehat, apa saja faktor resiko terjadinya penyakit hingga mekanisme pencegahan dan pengobatan penyakit.
Selain itu, negara juga berkewajiban untuk menjamin terpenuhinya seluruh kebutuhan warga mulai dari sandang, pangan, serta papan. Menjamin keamanan kehidupan warga Negara dengan kemudahan warga mengakses air bersih, menciptakan lingkungan yang bebas dari pencemaran, dan sebagainya. Oleh karena itu, sudah saatnya kaum muslimin untuk kembali kepada syariat Islam yang mampu memberi kebaikan dan keberkahan hidup baik di dunia maupun di akhirat.
Allah SWT berfirman, “Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. al- A’raf:96). Wallahu A’lam Bisshowab . (*)