CIREBON – Menjadi guru dengan gaji yang jauh di bawah UMR tidak membuat Afiah putus harapan untuk mewujudkan impian terbesar dalam hidupnya untuk berangkat ke Baitulloh.
Ibu tiga anak ini mulai menjalankan profesi sebagai pahlawan tanpa tanda jasa sejak 2019 di beberapa lembaga pendidikan seperti TPQ, TKQ dan sebagainya di bawah naungan Yayasan Masud Bin Yahya di daerah Grenjeng, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.
Perempuan kelahiran 3 Mei 1981 ini mendapat kesempatan untuk berangkat umrah yang difasilitasi PT Manasik Haji Umrah (MHU) Perwakilan Jawa Barat.
PT MHU sendiri baru berdiri pada 2021 lalu, namun geliat perusahaan travel pimpinan Ustadz H. Fitrah M. Piama yang akrab disapa Aba Maher ini geliatnya sudah terasa di berbagai propinsi di seluruh Indonesia.
Selain membentuk struktur perwakilan di berbagai wilayah dan daerah, MHU juga melakukan berbagai edukasi seputar haji, umrah dan bisnis. Beberapa waktu lalu, terbentuklah MHU Perwakilan Jawa Barat dan sukses melaksanakan Seminar Bisnis UmrahPreneur perdana pada Minggu (27/11/2022).
Setelah itu, MHU Jawa Barat pun langsung tancap gas menjemput para calon jamaah umrah di berbagai penjuru termasuk di Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning), di antara beberapa calon jamaah umrah pun sudah siap berangkat pada pemberangkatan 24 Desember 2022 mendatang.
Afiah berkisah, awalnya dirinya menabung untuk ibadah haji dari hasil mengajar di beberapa lembaga pendidikan seperti TPQ, TKQ dan sebagainya di bawah naungan Yayasan Masud Bin Yahya Manasik Haji Umrah .
Guru lulusan SMA ini mengaku mengajar karena ingin mengamalkan ilmu yang Allah berikan selama ini. Fasilitas dan jumlah gaji yang apa adanya tidak membuatnya bergeming, bahkan dijadikan sebagai medan untuk terus bersyukur kepada Allah.
“Saya awal niatnya menabung untuk beribadah haji, tapi saya mendengar kabar dari teman kalau naik haji itu agak lama berangkatnya. Terus kemarin saya mendapat kabar ada yang bisa fasilitasi umrah lebih cepat, saya langsung mendaftar. Saya menabung uang gajian dari beberapa tempat saya ngajar sejak 2019 hingga saat ini,” akunya ketika baru saja selesai mengajar di TPQ Al-Fatah, Jumat (2/12/2022) sore.
Semangat dan tekad Afiah diteguhkan oleh Ustazd Ubaidillah Kepala TPQ Al-Fatah Grenjeng, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon salah satu tempat Afiah mengajar di setiap harinya.
TPQ Al-Fatah sendiri sudah beroperasi sejak 2000-an silam dan mendapatkan legalitas pada 2021 lalu. Menurutnya Afiah sudah mengajar sejak 2019 silam dan dikenal sebagai guru yang disiplin dan punya semangat kerja tinggi.
“Bu Afiah mengajar di TPQ Al-Fatah sejak 2019. Beliau orangnya disiplin dan etos kerjanya tinggi. Para orangtua dan masyarakat sekitar pun sangat mengapresiasi TPQ Al-Fatah termasuk Bu Afiah yang mengajar di sini. Kendala selama ini ya sarana prasarana, kami masih mengandalkan musola sebagai tempat belajar. Gaji guru bersumber dari syahriyah atau bulanan anak-anak. Jadi gaji guru ala kadarnya saja, sekitar Rp 200 ribi-Rp 250 ribu per bulan,” Ubaidillah.
Namun sebagai Kepala TPQ, Ubaidillah selalu mengingatkan para guru agar terus bersyukur, karena rezeki tidak ada yang tahu.
“Mungkin karena beliau mengajar agama, maka Allah memberi rezeki yang tak disangka-sangka. Ya, semoga ibadahnya diterima dan nanti ketika pulang bisa memotivasi kami dan masyarakat sekitar. Semoga nanti MHU juga membantu guru-guru untuk manasik sekaligus ibadah umrahnya,” harapnya.
Afiah pun menyampaikan terima kasih banyak kepada PT Manasik Haji Umrah Perwakilan Jawa Barat pimpinan Ustadz Uzroni yang telah membantu sekaligus menfasilitasi niat baiknya untuk berangkat umrah 24 Desember 2022 ini. Ia juga mengingatkan pentingnya berdoa kepada Allah, sebab Allah pasti membantu dan mengabulkannya.
“Semoga MHU tetap jaya dan amanah, serta Allah nanti juga memberangkatkan guru dan teman-teman yang lain ke Baitullah,” tutupnya. (syam)