CIREBON – Bukan kali ini saja Laskar Macan Ali Nuswantara (LMAN) mendapat penghargaan dari bidang seni, budaya dan sosial kemasyarakatan, baik penghargaan tingkat daerah dan provinsi. Dibawah kepemimpinan Prabu Diaz, Panglima Tinggi (Pati) LMA.
Namun, untuk sekarang ini, pria yang akrab disapa Mamo ini mendapat penghargaan dan tertinggi dari capaian prestasi selama 6 tahun kebelakang.
“Alhamdulillah saya dipercaya dan dikukuhkan serta diberi gelar oleh para petinggi adat dari Bali, Sunda dan Banten yang tergabung dalam Majelis Agung Triyangtu Pajajaran Sunda Banten Bali Nuswantara,” ucapnya kepada sejumlah awak media di Markas LMA Jalan Kasepuhan Timur, Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Selasa (13/12/2022).
Gelar yang diberikan Majelis Agung Triyangtu Pajajaran Sunda Banten Bali Nuswan kepada Prabu Diaz yakni Kesepuhan Agung Panglima Jayaning Sewakotama Winata Nagara Rajatama Ing Pajajaran Sunda Nuswantra Al Cireboni.
Penghargaan tersebut yang ditandangani oleh Marsekal Madya TNI (P) Dede Rusamsi dan Pepuhu Agung Keresian Dharma Adiyksa PHDI Pusat, Ida Perdanda Nahe Gede Bang Buruan serta Irjen Pol H Anton Carlian dalam pertemuan agung budaya di Gong Perdamaian Dunia, Ciung Wanara Karangkamulyan Kabupaten Ciamis, Kamis (8/12/2022) lalu.
Keterangan resmi ini disampaikan dalam jumpa pers di markas besar laskar macan Ali, Prabu Diaz didampingi Wakil Panglima Tinggi LMA, Fitriyadi dan Rusmaya serta Panglima LMA Kota Cirebon, Sumbada.
Saat pemberian gelar untuk Prabu Diaz dihadiri dan disaksikan oleh para tokoh di Jawa Barat, perwakilan tokoh Banten dan para Resi dari Bali, serta hadir menyaksikan dari Keraton Kasepuhan yaitu Ratu Raja Aleksandra Wulaningrat (putri tertua Alm Sultan Sepuh XIII) serta
delegasi lainnya.
“Harapan kedepan, dengan mendapat gelar ini, justru bebannya semakin berat. Dan tetap di LMA harus lebih ditingkatkan terus soliditas dan toleransi dan tetap bisa menjalin kerjasama dengan berbagai unsur baik, eksekutif, legistatif, TNI dan Polri,” pungkasnya. (yus)