MAJALENGKA, fajarsatu.com – Wakil Bupati Kabupaten Majalengka, Tarsono D. Mardiana mengatakan, bahwa penanganan stunting dan kemiskinan di Majalengka mulai mengalami penurunan berkat upaya berbagai program dan sinergitas dengan semua stakeholder.
“Berbagai program terus kita jalankan sebagai langkah ikhtiar proaktif pemerintah daerah dalam menurunkan angka stunting dan kemiskinan tersebut,” ujar Tarsono, Jumat (20/1/2023).
Ia menyebut, kegiatan yang telah dilakukannya itu seperti di antaranya memberikan tambahan makanan bergizi untuk warga ibu hamil, memberikan tablet tambah darah kepada para remaja yang hendak menikah, maupun sosialisasi ke berbagai sekolah.
“Alhamdulilah, angka kasus stunting di Majalengka mengalami penurunan. Selama satu tahun, berdasarkan data awal periode tahun 2020 sampai 2021 ada sebanyak 4.382 kasus dan kini menjadi 2.932 kasus,” sebutnya.
Sementara itu, berdasarkan hasil dari rapat koordinasi secara virtual dengan Menteri Kordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), bahwa permasalahan stunting dan kemiskinan ekstrem masih menjadi tantangan berat yang harus ditangani dengan baik untuk menggapai cita-cita Indonesia Maju tahun 2045.
Sehubungan pada tahun 2023 ini harus dilakukan percepatan pemenuhan target, maka Menko PMK memberikan arahan dan mengajak agar perlu adanya kinerja yang lebih keras lagi.
“Paling tidak harus bisa menekan penurunan angka stunting di tahun ini bisa mendekati 3,8 persen,” ujar Menko PMK, Muhadjir Effendy.
Sekadar informasi, bahwa rapat virtual yang digelar di gedung Yudha Abdi Negara Majalengka pada hari kemarin, merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden RI Joko Widodo terkait upaya mempercepat pemenuhan target penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrim di kabupaten/kota. (hen)