MAJALENGKA, fajarsatu.com – Indeks Pembangunan Statistik (IPS)
adalah ukuran yang menggambarkan tingkat kematangan kualitas penyelenggaraan Satu Data Indonesia (SDI) dan statistik sektoral, yang diharapkan dapat mengukur capaian penyelenggaraan SDI dan data statistik sektoral di Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah.
Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan IPS di Pemerintah Kabupaten Majalengka sebagai salah wujud peyelenggaran pengumpulan data pada Perangkat Daerah.
Untuk itu Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan BPS Majalengka melakukan rakor IPS bertempat di ruang rapat Setda, Senin (30/1/2022).
Hadir dalam kesempatan tersebut Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Majalengka, Asisiten Pembanguna, Asisiten Ekbang, Kepala Diskominfo, Kepala BPS Majalengka, BKPSDM, Kabag Organisasi, Kabag Tapem.
Sekertaris Daerah (Sekda) Majalengka, H. Eman Suherman dalam arahanya mengungkapkan, Indeks Pembangunan Statistik serupa dengan indeks Reformasi Birokrasi dan Indeks Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Melalui metode itu diharapkan data yang diperoleh lebih akurat serta mutakhir.
“Jadi Indeks Pembangunan Statistik (IPS) ada penilaian yang terukur, supaya satu data Indonesia segera tercapai. Dengan ini akan ada indikator, sehingga Majalengka lebih baik dari kabupaten lain, atau perlu pembinaan lanjutan di setiap OPD ,” tutur Sekda.
Sementara Kepala BPS Majalengka, Jerison Sumual mengatakan, tujuan IPS ini adalah untuk mengukur capaian penyelenggaraan Satu Data Indonesia (SDI) dan untuk terpenuhinya prasyarat penyelenggaraan SDI. IPS juga bisa dijadikan dasar melakukan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan SDI, juga sebagai dasar BPS menyusun strategi p
Sejauh mana pembangunan statistik sektoral sudah terstandarisasi .
BPS menilai terhadap peyelenggaran pengumpulan data di Kabupaten Majalengka terutama di OPD baik dengan Indeks Pembangunan Statistik (IPS) 2,7.
“Faktor penilaian dari domain satu data indonesia, domain kualitas data, domain proses bisnis, domain kelembagaan dan domain sistem statistik. Nanti menghasilkan 38 indikator dari hasil penilaian kegiatan sesusai dengan SOP, ” jelas Kepala BPS.
Kepala Diskominfo Majalengka, H. Gatot Sulaeman, menyampaikan, pencapaian ini merupakan buah atas kerja keras dan kerja cerdas semua pihak, mulai Bapak Bupati, bapak wabup dan bapak sekda sebagai pengarah dan BPS sebagai pembina.
“Organisai Perangkat Daerah sebagai produsen data bersama forum satu data Kab. Majalengka akan terus membangun statistik sektoral dan menumbuhkan data driven government (budaya pengambilan kebijakan berdasarkan data) sehingga dapat bermnafaat untuk kesejahteraan masyarakat, ” ungkap Kadiskominfo.
Kabid statistik sektoral dan persandian Diskominfo Kab. Majalengka, Teguh Subagja menambahkan, pada saat ini data statistik sektoral kabupaten majalengka ditetapkan dengan keputusan bupati majalengka nomor ST. 01.00.10/Kep.1234-Diskominfo/2022 tahun 2022 dengan jumlah data 3.379 data yang akan di himpun dalam ekosistem data berupa portal satu.data@majalengkakab.go.id dan portal open.data@majalengkakab.go.id. yang bisa diakses oleh publik.
Selanjutnya data dimaksud akan dikembangkan menjadi data geospasial (berbentuk peta) yang dihimpin dalam portal satu peta majalengka. Data-data dimaksud diharapkan dapat digunakan baik oleh pemerintah kabupaten majalengka, swasta/pengusaha, masyarakat dalam setiap pengambilan kebijakan, program, kegiatan dan investasi. (gan)