MAJALENGKA, fajarsatu.com – Wakil Bupati Majalengka Tarsono D Mardiana mengomentari viralnya curhatan warga Majalengka terkait pelayanan kurang baik, yang terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Majalengka.
‘Adanya cuitan warga anggap saja sebagai pemacu supaya kinerja RSUD Majalengka semakin baik,” tandas Tarsono di saat menghadiri syukuran atas diraihnya Predikat Akreditasi Paripurna, yang digelar RSUD Majalengka, di Auditorium RSUD Majalengka, Selasa (24/01/2023).
Menurut Tarsono, walaupun di Medsos seringnya ramai dengan sesuatu yang negatif, curhatan warga tersebut semestinya menjadi bahan kritik yang dapat memotivasi untuk lebih baik.
“Salah satu resiko seorang pejabat adalah harus siap menerima kritikan dari masyarakat. Anggap saja kritikan itu nutrisi, anggap saja kritikan itu adalah saham, untuk memperbaiki kita, baik secara personal ataupun kelembagaan,” tukas Tarsono.
Dalam kesempatan tersebut, Tarsono D. Mardiana, selain mengucapkan selamat juga mengapresiasi tag line RSUD Majalengka yakni “Rumah Sakit Majalengka Menjadi Terpercaya Pilihan Utama Warga Kabupaten Majalengka”.
Masih dikatakan Tarsono, bahwa rumah sakit itu adalah etalase terdepan dan wajahnya Pemda dan Bupati Majalengka. Baik buruknya Rumah Sakit milik pemda Majalengka ini, berpengaruh sekali terhadap pandangan masyarakat kepada Pemda dan Bupati Majalengka.
Oleh karena itu, Wabup berpesan kepada seluruh pegawai RSUD Majalengka, agar meningkatkan kinerja terutama di bidang pelayanan.
Dirut RSUD Majalengka Erni Harleni, mengucapkan terima kasih kepada Pemda Majalengka atas bantuan dan dukungannya.
“Tidak mudah dalam meraih prestasi predikat paripurna, perlu pengorbanan siang malam, sehingga kita bisa berhasil seperti ini. Kondisi ini, tentu saja bukan akhir dari segalanya, justru ini adalah tantangan bagi kita untuk membuktikan kepada masyarakat, kita sudah paripurna. Maka pelayanannya pun harus lebih baik lagi,” tegasnya.
Dalam laporannya Erni mengatakan bahwa, RSUD Majalengka memiliki 260 tempat tidur, melebihi standar RS kelas C (157 kamar tidur). Ruang perawatan sejumlah 229, ruang intentve care 9, ruang Isolasi 21 tempat tidur. Sedangkan persentase ruang berdasarkan kelas, ruang VIP ada 3%, kelas satu ada 18%, kelas dua 19%, kelas tiga 50% melebihi syarat pemerintah yaitu 40% (RS milik Pemerintah), ruang Isolasi ada 9%.
“Kami memiliki 17 instalasi yang melayani rawat jalan, rawat inap, Instalasi Bedah Sentral (IBS), IGD dan lain sebagainya,” lanjut Erni.
Kemudian untuk pegawai ada 782 pegawai di luar pegawai outsourcing Customer Service (CD) dan security. Dari 782 pegawai, terdiri dari ASN sejumlah 362 pegawai, sisanya non ASN 420 pegawai.
“Sehingga nanti di rasio untuk operasionalnya pun, kami sampai 17% anggaran digunakan untuk belanja pegawai,” tambah Erni.
Dari sisi mutu, indikator mutu prioritas RSUD Majalengka memiliki aplikasi sendiri, yaitu System Informasi Management Keselamatan Pasien.
“Rumah Sakit Majalengka senantiasa berkomitmen, meningkatkan mutu keselamatan pasien, Kami setiap bulan melakukan entri data terkait mutu dan keselamatan pasien,” puncaknya. (gan)