KARAWANG, fajarsatu.com – Pembangunan Alun-alun Karawang dilakukan secara bertahap. Hingga akhir tahun 2022, baru selesai sekitar 60 persen. Hal itu diungkapkan anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, H. Daddy Rohanady setelah mengikuti kunjungan kerja Komisi IV beberapa hari lalu.
Daddy mengatakan, pembangunan Alun-alun Karawang dilakukan dua tahap. Tahap pertama pada tahun 2022 dengan nilai kontrak pekerjaannya sekitar Rp 9,7 miliar dari pagu anggaran Rp 13 miliar. Adapun pekerjaan tahap II dilakukan pada tahun 2023.
“Pekerjaan tahap II adalah untuk penyelesaian. Pagu anggaran dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Barat tahun 2023 adalah sebesar Rp 8 miliar. Ini akan dilelang pada tahun 2023. Sudah selayaknya dengan tambahan anggaran sebesar itu, masyarakat berharap pembangunan Alun-alun Karawang dapat dituntaskan pada tahun 2023. Lagi pula, tahun 2023 merupakan tahun terakhir era kepemimpinan Gubernur Ridwan Kamil periode 2018-2023,” paparnya.
Ditambahkan Daddy, memang Alun-alun Karawang bukanlah satu-satunya alun-alun yang dibangun oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Selain itu, pembangunan alun-alun hanya merupakan salah satu program/kegiatan dari sederet pekerjaan yang ada.
Namun, lanjutnya, sekali lagi tahun 2023 adalah tahun terakhir periode gubernur 2018-2023. Jadi, tahun 2023 merupakan tahun penuntasan target Indikaror Kinerja yang tertera dalam Rencana Kerja Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan janji-janji Gubernur yang lebih akrab disapa Kang Emil itu.
“Semoga dengan alokasi anggaran tahun 2023 sudah selesai pekerjaannya. Dengan demikian masyarakat Karawang bisa menikmati pembangunan sarana yang diinisiasi oleh Gubernur Ridwan Kamil hampir di seluruh kabupaten/kota tersebut. Semoga pula masyarakat dapat menikmatinya meski hanya untuk sejenak melepas kepenatan. Semoga dengan demikian hal itu akan meningkatkan indeks kebahagiaan masyarakat Provinsi jawa Barat,” pungkas wakil rakyat dari Dapil Jabar XII (Kabupaten/Kota Cirebon) ini. (rls/irgun)