CIREBON – Jalan kabupaten Cirebon yang berada di Desa Karanganyar Kecamatan Panguragan rusak parah, namun tak kunjung diperbaiki. Warga dan pemdes swadaya melakukan perbaikan.
Kesal akan lambatnya respon pemerintah soal perbaikan jalan di wilayahnya, puluhan masyarakat inisiatif memperbaiki jalan secara swadaya. Jalan yang menjadi ranah Pemkab Cirebon itu sudah hampir lima tahun tidak ada perbaikan dan menyebabkan banyak kerugian baik materil dan imateril.
Puluhan warga Desa Karanganyar memperbaiki secara swadaya jalan rusak di wilayahnya yang semestinya menjadi kewenangan Pemkab Cirebon, Kamis (5/1/2023).
Perbaikan akses jalan yang sejatinya kewenangan Pemkab Cirebon itu sebagai bentuk kekesalan dan sindiran warga lantaran lambatnya respon dinas terkait.
Padahal, jalan yang memiliki panjang sekitar 1,6 kilometer merupakan akses utama penghubung antar kecamatan di wilayah Kecamatan Panguragan dan Kecamatan Kapetakan.
“Perbaikan terkahir sejak 2017-2018. Kami sudah ajukan untuk dilakukan betonisasi kepada Pemda Cirebon, namun belum direspon juga. Akhirnya warga inisiatif memperbaiki sendiri dengan cara swadaya dibantu para bos rongsok disini sebagai penggalang dana,” kata Kuwu Desa Karanganyar, Moh Yakub.
Yakub mengatakan, rusaknya akses jalan di wilayahnya itu telah banyak menyebabkan kerugian bagi masyarakat. Mulai dari kecelakaan kendaraan hingga terganggu akses ekonomi warga setempat dan banjir tatkala luapan sungai akibat hujan dengan intensitas tinggi.
“Warga di sini banyak peternak telor bebek, karena jalan rusak banyak yang pecah akibat guncangan. Juga karena posisinya terlalu rendah maka banjir selalu menutupi sepanjang jalan dan tidak bisa dilalui kendaraan,” ungkapnya.
Pihaknya juga menyayangkan akan lambatnya respon pemerintah padahal pihak desa dan warga sudah berupaya berkomunikasi namun dijawab dengan berbagai alasan. Mulai dari minimnya anggaran karena pengalihan untuk penanganan pandemi Covid-19 hingga perbaikan yang tidak masuk skala prioritas.
Dengan alasan itu, sehingga warga tidak ingin menunggu masyarakat pun berinisiatif memperbaiki sendiri dengan melakukan swadaya yang di bantu pemerintah desa.
“Ini inisiatif masyarakat. Kita ucapkan terima kasih pada masyarakat dan bos rongsok yang akhirnya patungan untuk membeli urugan dan ditambal pengerjaan hari ini,” tuturnya.
Yakub menambahkan, dalam perbaikan jalan dilakukan swadaya, Pemdes mengerahkan mulai dari RT, RW, dan warga setempat turun ke jalan. Mereka gotong royong perbaiki jalan rusak di Jalan Karya Bakti dengan lebar 4 meter dengan puluhan truk urugan sirtu.
Perbaikannya, kata dia, diprediksi selama dua hari yang tentunya hilir mudik mobil truk pengangkut urugan menumpahkan muatanya di pinggir Jalan. Puluhan warga pun terlibat aktif atas komando pemdes setempat yang bergotong royong melakukan perbaikan demi kepentingan bersama.
“Posisi jalan kan rendah. Jadi kalau hujan banjir. Makanya kita lakukan pengurugan supaya tidak banjir. Kami berharap kepada Pemkab untuk melakukan betonisasi agar keawetan dan kekuatan jalan bisa lama,” ungkapnya. (de)