CIREBON, fajarsatu.com – Permasalahan angkutan kota (angkot) 02 trayek Arjawinangun-Tegal gubug-Kaliwedi dan angkot Arjawinangun-Plered (AP) kembali mencuat hingga terjadi mediasi bertempat di Kantor Kecamatan Arjawinangun, Jumat (17/2/2023).
Angkot 02 merasa kecewa akibat angkot AP selalu berada di Jalur Pasar Tegalgubug dan selalu mencari penumpang, padahal jalur itu bukan trayeknya.
Salah seorang supir angkot 02, Kanita mengatakan, kalau permasalahan angkot 02 dan angkot AP sudah lama bergejolak hal itu dipicu karena angkot AP selalu berada di jalur Tegalgubug yang bukan trayeknya.
“Permasalahan hanya trayek kenapa angkot AP selalu menyerobot ke jalur Tegalgubug bahkan tidak sedikit yang berhenti cari penumpang, padahal itu bukan trayeknya,,” katanya kepada media.
Lanjutnya, permasalahan ini sudah lama sejak 2004. Pihaknya selalu minta kepada Dinas Perhubungan (Diahub) Kabupaten Cirebon untuk bisa mengatasi permasalahan ini.
“Terakhir kami lakukan protes pada tahun 2004 hingga angkot AP langsung ditegur Dishub hingga beberapa saat mematuhi aturan trayeknya, namun hanya sesaat kemudian kembali melanggar masuk ke pasar Tegal gubug lagi dan mencari penumpang,,” ujarnya.
Dikatakan Kanita, angkot AP trayeknya hanya Arjawinangun-Plered, dan batas Arjawinangun hanya di lampu merah Arjawinangun tidak ke Pasar Tegalgubug.
“Alhamdulillah tadi setelah di mediasi oleh polsek Arjawinangun, Dishub Cirebon, dan pihak Kecamatan, kita buat kesepakatan dengan beberapa poin, diantaranya angkot AP boleh lewat Tegal gubug tapi tudak mencari penumpang (tidak ngetem),” papar Kanita.
Dirinya bersama supir angkot 02 lainnya berharap angkot AP untuk bisa mematuhi pernyataan yang sudah dibuat yang disaksikan Muspika Kecamatan Arjawinangun dan pihak Dishub kabupaten Cirebon.
“Ini merupakan kedua kalinya kami usulkan kepada Dishub dan alhamdulillah langsung direspon hingga dilakukan mediasi, kami angkot 02 akan melakukan aksi turun ke jalan apabila Angkot AP menyalahi trayeknya lagi, ” Ungkapnya. (de)