KUNINGAN, fajarsatu.com – Diduga karena hubungan arus pendek listrik, sebuah pabrik bawang milik Hj Ayunah warga Kampung Puhun RT 3 RW 5 Blok Nanggerang Desa Garawangi, Kecamatan Garawangi, Kabupaten Kuningan, ludes terbakar, Kamis (2/3/2023) sekira pukul 03.00 WIB.
Menurut Kepala UPT Damkar Kabupaten Kuningan Mh Khadafi Mufti menjelaskan, awal mula kebakaran diketahui oleh salah satu warga setempat yang sedang mengontrol sawah miliknya. Saksi melihat kepulan asap disertai kobaran api dari atap pabrik bawang.
“Saat itu juga saksi berlari sambil berteriak, dan mencoba membangunkan pemilik pabrik yang rumahnya bersebelahan dengan bangunan pabrik. Setelah anak pemilik pabrik bangun, langsung menghampiri saksi sekaligus meminta bantuan warga sekitar untuk memadamkan api dan menyelamatkan peralatan lainnya dari dalam pabrik,” jelasnya.
Warga pun beserta pemilik pabrik berusaha memadamkan api dengan cara gotong royong dan menggunakan peralatan seadanya. Karena api semakin membesar, dan khawatir merembet ke bangunan yang lainnya, akhirnya Kepala Desa Garawangi, Haswidi, menghubungi kantor UPT Damkar Satpol PP Kabupaten Kuningan.
“Kami menurunkan dua randis Damkar dan delapan anggota ditambah satu relawan RPMK (Relawan Kebakaran), dibantu dengan anggota Polsek Garawangi, Babinsa Desa Garawangi, Aparat Pemerintahan Desa Setempat, Pegawai Kecamatan Garawangi dan masyarakat sekitar. Alhamdulillah, api berhasil dipadamkan pada pukul 05.30 WIB,” terang Khadafi.
Dari hasil pengumpulan data, lanjut Khadafi, penyebab kebakaran diduga dari arus pendek listrik (penggunaan kabel serabut dan lampu non SNI). Selain itu, kurangnya sirkulasi udara diruang produksi tahu sehingga menyebabkan panas berlebih.
“Banyaknya serbuk/bubuk bekas produksi tahu dan minyak yang tidak dibersihkan, juga menyebabkan api dengan cepat merambat dan membakar bahan bakar briket yang menempel di atap bangunan yang terdapat uap dari penggorengan. Sehingga total kerugian mencapai Rp.106.250.000,” kata Khadafi. (abel)
