CIREBON, fajarsatu.com – SMP Negeri 5 Kota Cirebon berhasil memecahkan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dalam pembuatan vlog terbanyak oleh pelajar dengan jumlah peserta terbanyak yakni 1.083 siswa dari kelas VII-IX.
Dari sekian siswa, mengupload 1.984 vlog termasuk kategori video vlog superlatif (terbanyak atau terpanjang), digelar di lapangan upacara SMPN 5, Jalan Wahidin Sudirohusodo, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, Rabu (8/3/2023).
Baru kali ini bahkan pertama kali dilakukan pada kalangan pelajar. Pemecahan rekor MURI, peserta serentak mengupload video vlog ke channel YouTube masing-masing yang link youtubenya dikirim ke google form dan terkumpul sebanyak 1.984.
Pemecahan rekor MURI SMPN 5 Kota Cirebon dihadiri tim MURI dan dibuka Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Cirebon, Kadini dengan tema “Adaptasi Teknologi di Dunia Pendidikan pada Era Digital”.
“Kegiatan ini sangat luar biasa. Usaha dari bapak dan ibu, serta orang tua bisa mempertimbangkan agar dapat rekor MURI. Anak-anak sangat luar biasa, kemarin sudah membuat sampah menjadi bahan berguna, saat ini pembuatan vlog. Kita ambil hikmah dari yang sebelumnya, karena waktu itu anak-anak sudah lama belajar di rumah. Akibat Pandemi Covid 19 tanpa teknologi tidak dapat melihat jendela dunia,” kata Kadini.
Senior Manajer MURI, Triyono menjelaskan, untuk MURI sendiri kegiatan ini merupakan yamg perdana digelar oleh pelajar.
“Pemecahan rekor di MURI ada tiga kriteria. Pertama, sesuatu yang bersifat superlatif, seperti hari ini yang dilakukan pelajar SMPN 5 Kota Cirebon,” kata Troyono.
Kemudian, lanjutnya, ada “Ter” di depannya seperti Terlama, Terbanyak, Terpanjang, maupun Terbesar.
Yang kedua, sesuatu yang belum pernah ada atau inovasi baru. Kategori yang ketiga, unik serta langka.
“Hari ini di SMPN 5 Kota Cirebon masuk dalam kategori superlatif,” terangnya.
Kepala SMPN 5 Kota Cirebon, Hj. Sumiyati merasa bersyukur kegiatan pemecahan rekor MURI terbanyak vloh telah berhasil dan berjalan sukses.
Dikatakannya, niat SMPN 5 adalah positif dengan adanya P-5, tidak hanya tentang daur ulang, demokrasi pemilihan OSIS, budaya, kebhinekaan dan lain-lain. Saat ini, terkait digitalisasi, SMPN 5 ingin bisa mengembangkan dan diakui rekor MURI.
“Anak-anak membuat vlog dengan tema “Sekolahku adalah Lingkunganku”. Semua yang terkait dengan lingkungan di sekolah, anak-anak memiliki keahlian. Terima kasih kepada Disdik, MURI dan yang lainnnya atas kehadiran dan supportnya,” ujar Sumiyati.
Pemecahan rekor MURI ini sebagai salah satu implementasi P-5 kurikulum merdeka dengan harapan para siswa melakukan kreatifitas dan perkembangan teknologi. (yus)