CIREBON, fajarsatu.com – Polemik yang menerpa di internal keluarga Keraton Kasepuhan Cirebon yang selama ini masih dipertanyakan publik, masih belum terlihat siapa yang bakal menduduki tahta di Kesultanan Kasepuhan.
Namun, ada hal menarik kekisruhan ini bakal terjawab, bahkan diduga kali ini keluarga besar Sultan Sepuh XV, PRA Luqman Zulkaedin terancam terusir dari dalam keraton.
Hal ini disampaikan Sultan Sepuh Aloeda II, R Raharjo Djali kepada sejumlah wartawan usai buka bersama di Komplek Keraton Kasepuhan (Umah Kulon) yang menyebut jika pihaknya telah memenangkan gugatan di Mahkamah Agung (MA) sebagai pewaris sah Keraton Kasepuhan, Sabtu (9/4/2023).
“Kami saat ini tinggal menunggu salinan putusan MA nya saja yang kemungkinan akan turun akhir April 2023 ini. Kalau kesimpulan atas hasil perkara tersebut kami sudah menerimanya,” ujar Sultan Sepuh Aloeda ll
Pernyataan tersebut disampaikan Sultan Aloeda ll usai acara buka puasa bersama dan santunan yatim piatu serta warga kurang mampu di Umah Kulon yang menjadi kediamannya.
Acara buka bersama ini dihadiri Ketua DPD RI, H. AA Lanyalla Mahmud Mattalitti dan dari Keraton Sumedang Larang.
Sultan Aloeda ll menyebutkan, setelah nanti salinan putusan MA tersebut diterima, pihaknya akan segera melakukan langkah-langkah strategis, termasuk untuk meminta keluarga besar Sultan Luqman Zulkaedin keluar dari keraton.
“Kami selama ini sebenarnya telah mencoba untuk memanusiakan mereka. Tapi mereka sendiri yang ngeyel. Karenanya kami terpaksa akan meminta mereka keluar dari lingkungan Keraton Kasepuhan ini,” sambungnya.
Menurutnya, tindakan tersebut merupakan pelaksanaan keputusan MA, yang nantinya tentu dibantu aparat dalam upaya mengamankan keputusan negara dalam perkara ini.
Sementara pada kesempatan tersebut, Ketua DPD RI Lanyalla Mahmud Mattalitti
memberikan pesan khusus.
“Tadi beliau berpesan, untuk mensyukuri dan menikmati apa yang telah diperoleh saat ini. Meski, kondisi Keraton Kasepuhan sangat tidak terpelihara,” tuturnya.
Dihadapan Lanyalla, dirinya tak lupa menjelaskan keinginannya untuk mengembalikan marwah Keraton Kasepuhan.
Sebelumnya, Sultan Aloeda II beserta para tamu penting lainnya mereka disambut di Lunjuk Keraton Kasepuhan Cirebon.
Setelah melakukan santunan dan buka puasa bersama, acara dilanjutkan dengan sholat berjamaah di Langgar Agung, Komplek Keraton Kasepuhan.
“Awalnya mau dibawa ke museum, tapi karena sudah tutup dan tidak ada kuncinya, sehingga saya bawa beliau ke sumur kejayaan,” katanya. Dan setelah melaksanakan sholat Isya Ketua DPD RI melanjutkan menuju makbaroh Sunan Gunung Jati. (yus/irgun)