CIREBON, fajarsatu.com – Susah senangnya para pembuat makanan lontong yang terbuat dari beras dan direbus menggunakan daun pisang hingga menjadi lontong.
Para pembuat lontong dari daun pisang memang memiliki pasar yang tak ada matinya karena selama yang berjualan lontong sayur masih ada, begitu juga yang berjualan sarapan pagi masih ada, pasti akan memakai lontong.
Lontong yang berbentuk bulat panjang dengan berbagai ukuran dan berbalut daun pisang. Awalnya lontong sendiri dari beras yang sudah direndem air kemudian dimasukan ke daun pisang berbentuk seperti pipa, kemudian bagian ujungnya dijepit menggunakan bambu yang sudah dibuat seperti tusuk.
Salah seorang pembuat Lontong di wilayah Ciwaringin, Asep mengatakan, selama ini masih terus mengalir pesanan dari pedagang sarapan pagi, maupun penjual lontong sayur kepada dirinya.
Ia juga menceritakan kalau melihat keuntungan berjualan lontong cukup lumayan, untuk lontong ukuran panjang 20 cm dengan diameter 10 cm di jual seharga Rp 1.000 per pcs.
Namun menurut Asep dalam pembuatan memang mudah hanya beras dan daun pisang, namun saat proses perebusan memakan waktu yang cukup lama, hingga mencapai enam jam baru bisa matang menjadi lontong.
“Capenya saat merebus karena harus menunggu 6 jam, dan api tidak boleh mati, hingga kita harus mempersiapkan kayu bakar yang cukup,” katanya kepada fajarsatu.com saat pembuatan lontong di kediamannya, Senin (1/5/2023).
Dikatakan Asep, perebusan lontong harus memakai kayu bakar, agar biaya tidak mahal, akibat lamanya proses perebusan hingga enam jam.
“Kita melakukan perebusan menggunakan kayu bakar, karena kalau pakai gas nanti terlalu lama banyak gas yang terpakai sehingga biaya mahal, kalau dengan kita hanya mempersiapkan kayu bakar agar api tidak padam,” ujarnya.
Lontong yang kurang matang dalam proses perebusan tidak akan terbentuk dengan baik, akan lembek, tidak padat dan rasanya tidak enak.
“Lontong yang menggunakan daun pisang akan lebih nikmat rasanya dibandingkan lontong yang memakai plastik,” ungkapnya.
Asep mengatakan, dirinya setiap kali perebusan lontong dengan satu tempat dengan sekali perebusan berjumlah 50-100 lontong. (de)