CIREBON, fajarsatu.com – Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr. Hj. Siti Maria Listiawaty menargetkan 90 persen angka kesembuhan bagi penderita Tuberkulosis (TB) di Kota Cirebon pada tahun ini.
Hal ini disampaikannya, pada kegiatan Gerakan Serentak (Gertak) Temukan Obati Sampai Sembuh Tuberkulosis (TOSS TB) Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Cirebon di gedung Islamic Centre Attaqwa. Jum’at (9/6/2023).
Kegiatan ini dihadiri berbagai aspek yang melibatkan unsur pemerintahan, profesi, dan koalisi organisasi profesi Indonesia untuk penanggulangan TB (Kopi TB) dengan diadakannya dialog interaktif.
Menurut Siti Maria, kegiatan ini secara serentak menemukan kasus TB kemudian mengibati sampai sembuh. Karena dengan pentingnya kasus TB inu memang semakin meningkat dan itu sangat membawa dampak yang sangat merugikan sampai dengan akibat yang paling fatal yaitu kematian.
“Dengan adanya Rancangan Aksi Daerah (RAD) itu, tingkat kesembuhan di Kota Cirebon meningkat. Dengan Wali Kota Cirebon sebelumnya, mengeluarkan Peraturan Wali Kota (Perwali) No 70 Tahun 2022 tentang Rencana Aksi Daerah Percepatan Penanggulangan Tuberkulosis Kota Cirebon Tahun 2022-2027.” ujarnya.
Masih kata dia, dengan adanya Rancangan Aksi Daerah (RAD) itu, tingkat kesembuhan di Kota Cirebon meningkat. Menurutnya, hingga bulan Mei lalu, tingkat kesembuhan di Kota Cirebon berada di angka 52 persen untuk tingkat kesembuhan.
“Baru lima bulan tapi sudah 52 persen itu tinggi. Karena target tahun ini angka kesembuhan di 90 persen. Sepertinya harapannta mudah- mudahan bisa terlampaui, pasalnya pada bulan Mei saja sudah 52 persen,” ucapnya.
Masih kata Kadinkes Kota Cirebon, untuk kasus penderita TB yang berhenti ditengah jalan saat pengobatan, pihak Dinkes Kota Cirebon nantinya akan melakukan pelacakan kasus pengobatan yang terhenti ditengah jalan.
Menurut Siti Maria, jika penderita TB pengobatan terhenti ditengah jalan maka akan meningkatkan resiko resistensi obat. Nantinya dalam pelacakan akan melibatkan petugas dan kader.
“Gerakan Serentak (Gertak) ini mudah-mudahan semakin solid untuk bersama-sama bisa bergerak menemukan kasus TB dan mengobati pasien sampai sembuh. Sehingga nantinya jangan ada lagi gejala TB yang tidak terdeteksi dan tidak diobati. Bahkan jangan sampai diobati tapi tidak selesai, jangan ada lagi yang sudah diobati sampai meninggal dunia,” pungkasnya. (yus)