Oleh: Syamsudin Kadir
Penulis Buku “Aku, Dia & Cinta”
NAMANYA Kamal dengan akun facebook Kamal Light, seorang tenaga pengajar di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Nurul Hakim (NH) di Kediri, Lombok Barat, NTB. Ustadz Kamal, demikian saya menyapanya, mengajar pelajaran Bahasa Indonesia. Selain itu, ia juga aktif menulis dan menggerakkan roda literasi di Pondok NH. Sebuah peranan sejarah yang sangat penting dan layak diapresiasi oleh keluarga besar NH.
Saya dengannya sudah sering berkomunikasi di media sosial, termasuk grup WhatsApp Forum Penulis Nurul Hakim yang saya buat beberapa waktu lalu. Sehingga akrab membaca komentar dan berkomentar di grup yang sama juga di akun media sosial lainnya. Pertemuan pada Jumat 14 Juli 2023 lalu, menjelang saya kembali ke Jakarta, merupakan pertemuan pertama saya dengan sosok yang murah senyum ini.
Sebagai pendidik di NH, ia begitu antusias membincang dengan saya perihal tradisi literasi terutama baca-tulis di NH yang ia gerakkan selama ini. Menurutnya, pada saat ia masih mendapat amanah untuk mengajar di putri, ia aktif menggerakkan tradisi literasi terutama menulis di kalangan santriwati, sehingga mereka memiliki beberapa buku antologi. Ia mengaku, ini merupakan pengalaman berharga yang tak boleh dibiarkan berlalu begitu saja.
Belakangan ia pun mendapat amanah untuk mengajar di putra, tepatnya Aliyah NH. Di sini ia berupaya untuk membangun dan memajukan tradisi literasi. Namun tantangan dan hambatan datang silih berganti, sehingga ia pun kesulitan untuk bergerak dan melanjutkan apa yang sudah ia bangun di putri selama ini. Bukan saja karena tradisi itu yang sedikit meredup, tapi juga karena lapis penggerak yang tak mumpuni.
Namun demikian, ia tidak menjadikan itu sebagai alasan untuk berhenti melangkah. Ia sangat optimis bahwa apa yang selama ini menjadi giatnya bakal menemukan momentum bangkit dan majunya. Hadirnya forum penulis khusus NH merupakan sumber energi sekaligus energi baru baginya untuk terus melangkah. Termasuk ketika saya menghadirkan audisi menulis seputar kesan, cerita dan pengalaman selama di NH untuk para santri dan alumni.
Audisi ini sendiri berlangsung beberapa waktu lalu dan berkahir nanti 30 Juli 2023. Saat ini sudah ada puluhan penulis yang bergabung, bahkan ada beberapa diantaranya sudah menyerahkan tulisan. Saya tentu saja merasa bangga dan haru karena ternyata keluarga besar NH sangat antusias. Bila buku ini sukses terbit maka selanjutnya akan saya adakan audisi dengan tema yang lebih kekinian, terutama seputar pendidikan dan sebagainya. Singkatnya, mari majukan tradisi literasi Nurul Hakim!
Di atas segalanya, Ustadz Kamal sejatinya menjadi teman atau sahabat pena yang jenial. Saya sangat bersyukur karena bisa berkenalan dengannya. Apalah lagi sosok ini adalah pengajar Bahasa Indonesia, ikhtiar saya untuk memajukan literasi Nurul Hakim semakin relevan dan menemukan momentumnya. Sebagai pendidik tentu membangun tradisi literasi adalah keniscayaan, terutama pendidik di NH. Mudah-mudahan buku yang sedang kita tulis dan buku-buku berikutnya bermanfaat! (*)