Oleh : Lukman Hakim, M.Pd
Direktur Cirebon Islamic School (CIS) Full Day and Boarding
SENIN, 14 Agustus diperingati sebagai Hari Pramuka (Praja Muda Karana), artinya orang muda yang suka berkarya. Dalam bahasa Inggris pramuka adalah Scouting. Pramuka memiliki sejarah yang turut berkontribusi dalam perjalanan bangsa. Gerakan Pramuka memiliki lambang Tunas Kelapa yang artinya tunas penerus bangsa. Tunas itu sendiri dianggap cikal yang akan bertumbuh, artinya Pramuka dimulai dari tunas yang akan terus berkembang dan keberadaannya dapat dirasakan oleh orang lain.
Sejarah singkat yang dikutip penulis dari laman resmi pramuka “Scouting yang di kenal di Indonesia dikenal dengan istilah Kepramukaan, dikembangkan oleh Lord Baden Powell sebagai cara membina kaum muda di Inggris yang terlibat dalam kekerasan dan tindak kejahatan, beliau menerapkan scouting secara intensif kepada 21 orang pemuda dengan berkemah di pulau Brownsea selama 8 hari pada tahun 1907. Pengalaman keberhasilan Baden Powell sebelum dan sesudah perkemahan di Brownsea ditulis dalam buku yang berjudul “Scouting for Boy”.
Melalui buku “Scouting for Boy” itulah kepanduan berkembang termasuk di Indonesia. Pada kurun waktu tahun 1950-1960 organisasi kepanduan tumbuh semakin banyak jumlah dan ragamnya, bahkan diantaranya merupakan organisasi kepanduan yang berafiliasi pada partai politik, tentunya hal itu menyalahi prinsip dasar dan metode kepanduan.
Keberadaan kepanduan seperti ini dinilai tidak efektif dan tidak dapat mengimbangi perkembangan jaman serta kurang bermanfaat dalam mendukung pembangunan Bangsa dan pembangunan generasi muda yang melestarikan persatuan dan kesatuan Bangsa.
Memperhatikan keadaan yang demikian itu dan atas dorongan para tokoh kepanduan saat itu, serta bertolak dari ketetapan MPRS No. II/MPRS/1960, Presiden Soekarno selaku mandataris MPRS pada tanggal 9 maret 1961 memberikan amanat kepada pimpinan Pandu di Istana Merdeka. Beliau merasa berkewajiban melaksanakan amanat MPRS, untuk lebih mengefektifkan organisasi kepanduan sebagai satu komponen bangsa yang potensial dalam pembangunan bangsa dan negara.
Beliau menyatakan pembubaran organsiasi kepanduan di Indonesia dan meleburnya ke dalam suatu organisasi gerakan pendidikan kepanduan yang tunggal bernama GERAKAN PRAMUKA yang diberi tugas melaksanakan pendidikan kepanduan kepada anak-anak dan pemuda Indoneisa. Gerakan Pramuka dengan lambang TUNAS KELAPA di bentuk dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961.
Meskipun Gearakan Pramuka keberadaannya ditetapkan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 tahun 1961, namun secara resmi Gerakan Pramuka diperkenalkan kepada khalayak pada tanggal 14 Agustus 1961 sesaat setelah Presiden Republik Indonesia menganugrahkan Panji Gerakan Pramuka dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 448 Tahun 1961. Sejak itulah maka tanggal 14 Agustus dijadikan sebagai Hari Ulang Tahun Gerakan Pramuka.
Perkembangan Gerakan Pramuka mengalami pasang surut dan pada kurun waktu tertentu kurang dirasakan pentingnya oleh kaum muda, akibatnya pewarisan nilai-nilai yang terkandung dalam falsafah Pancasila dalam pembentukan kepribadian kaum muda yang merupakan inti dari pendidikan kepramukaan tidak optimal. Menyadari hal tersebut maka pada peringatan Hari Ulang Tahun Gerakan Pramuka ke-45 Tahun 2006, Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono mencanangkan Revitalisasi Gerakan Pramuka. Pelaksanaan Revitalisasi Gerakan Pramuka yang antara lain dalam upaya pemantapan organisasi Gerakan Pramuka telah menghasilkan terbitnya Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang GERAKAN PRAMUKA”
Berdasarkan sejarah diatas, pramuka menjadi bagian yang sangat bersejarah dan tidak dapat dipisahkan dari bangsa Indonesia. Maka, sangatlah penting untuk kita ikuti dan pelajari khusunya untuk kalangan para pelajar dan generasi penerus bangsa. Banyak manfaat dan hal baik saat siswa mengikuti kegiatan Pramuka. Hampir semua yang ia pelajari dapat dipraktekkan dalam aktivitas sehari-hari, anak menjadi lebih disiplin dalam menjalani rutinitas dan mampu membuat produk/kreatifitas dari barang yang ada di sekitarnya. Ia juga belajar untuk bisa bertahan hidup ketika hidup di alam terbuka dengan membuat tenda, membuat api dari kayu, makan dengan bahan seadanya, tidak mengandalkan listrik, jauh dari keramaian dan sulit mencari kebutuhan apapun namun ia dapat bertahan hidup (survive) dengan kondisi seadanya.
Manfaat yang di peroleh saat mengikuti kegiatan Pramuka di antaranya:
1. Membentuk Karakter Disiplin
Membiasakan disiplin bukanlah hal yang mudah dan cepat, butuh proses dan waktu yang sangat lama. Di indonesia khususnya, kedisiplinan belum menjadi budaya yang benar-benar melekat dalam diri masyarakat. Sering kita mendengar istilah jam karet atau ngaret di kalangan masyarakat, sehingga setiap undangan/kegiatan baik formal atau non formal tidak bisa mulai dengan waktu yang ditetapkan. Banyak warga yang belum terbiasa bergegas untuk hadir tepat waktu dan menerapkan karakter disiplin.
Pramuka mengajarkan kepada kita bagaimana menjadi sosok yang disiplin dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin, terlebih dalam mengemban dan menyelesaikan tugas-tugas yang ada. Dalam pramuka ia akan belajar menyiapkan dan melakukan aktifitas seorang diri atau bersama rekan-rekannya tanpa dibantu orang tua. Karakter disiplin yang dibentuk sejak kecil, maka ia akan terbiasa mempunyai silap disiplin sehingga akan menjadi kebiasaan yang baik dan terus terbawa hingga ia dewasa serta dapat bekerja dengan hasil yang memuaskan karena kedisiplinannya tersebut.
2. Melatih Kemandirian
Melatih anak agar mandiri bukan sesuatu yang mustahil, mereka harus mulai belajar dan terbiasa mandiri sejak ia kecil. Dalam arti, mereka bisa melakukan sesuatu dengan tanggung jawab, penuh inisiatif dan kontrol diri yang kuat.
Dalam pramuka. sifat mandiri itu merupakan hal wajib yang harus dimiliki setiap peserta. Meskipun masih dalam bentuk aturan, namun perlu dan harus ditaati. Maka jika kita melakukan kegiatan yang mandiri itu secara terus-menerus maka mereka akan terbiasa melakukan suatu hal dengan mandiri tanpa memberatkan orang lain.
Akhir-akhir ini banyak anak yang terbiasa dibantu oleh orang tuanya atau bergantung dengan orang lain dalam melakukan hal kecil yang mungkin sangat bisa dilakukan oleh anak tersebut secara mandiri. Sering kita dengar dengan sebutan anak manja. Namun melalui kegiatan Pramuka ia akan belajar bagaimana melakukan banyak hal dan untuk mengurus keperluannya sendiri. Dengan belajar mandiri, maka akan membentuk karakter anak menjadi lebih baik dibanding dengan mereka yang terbiasa dilayani.
3. Mencintai Alam Dan Lingkungan Sekitar
Fenomena rusaknya alam dan musibah/bencana silih berganti yang terjadi di dunia ini tidak lepas dari penyebab campur tangan manusia. Menjaga alam dan melestarikannya perlu kerjasama semua pihak, terutama para pelajar sebagai generasi penerus bangsa harus memahami pentingnya menjaga alam sekitar dan tidak merusaknya. Allah SWT mencintai hamba yang mau mejaga dan merawat ciptaanya.
Dalam mengikuti kegiatan pramuka kita juga diajarkan cara menjaga dan merawat alam di sekitar kita. Kegiatan yang ada dalam pramuka banyak yang dilakuan di outdoor (luar ruangan) yang memungkinkan kita untuk lebih dekat dengan alam secara langsung. Sehingga kegiatan tersebut menuntut dan mengharuskan anak untuk berinteraksi dengan alam, maka secara tidak langsung akan mengajarkan mereka untuk mencintai alam dan menjaga kelestarian lingkungan hidup.
4. Membentuk Jiwa Leadership/Sifat Kepemimpinan
Menjadi seorang pemimpin yang baik dan bertanggung jawab perlu ditanamkan semenjak kecil. Mulai membiasakan diri untuk memanage diri sendiri dan memimpin kelompok atau regu kecil. Di dalam pramuka semua peserta mempunyai kesempatan yang sama untuk bisa memimpin, maka leadership atau sifat kepemimpinan sangat diperlukan dalam pramuka. Jika mengikuti pramuka kita pasti tidak akan jauh dengan kepemimpinan baik itu kepemimpinan saat menjadi tugas upacara ataupun sebagai pemimpin dalam kegiatan lainnya yang diadakan.
Dalam kegiatan Pramuka, peserta akan mendapat kesempatan untuk memimpin kelompok atau regunya masing-masing. Maka secara tidak langsung mereka belajar mengemban amanah dan mendapat kesempatan untuk menggali kemampuan dan belajar mengenai gaya kepemimpinannya. Sehingga ketika memasuki usia dewasa anak bisa menjadi seorang pemimpin, baik ditempat kerja, organisasi, maupun ketika sudah berkeluarga. Semua itu perlu pembiasaan dan terus ditanamkan semenjak ia masih kecil. Karena proses menjadi pemimpin tidaklah mudah seperti yang dibayangkan.
5. Mampu Berkomunikasi Dengan Baik
Terbiasa berkomunikasi dengan baik dan berani tampil menyampaikan sesuatu dihadapan umum butuh keberanian, wawasaan dan keterampilan yang baik. Dalam istilah profesional sering kita kenal dengan “public speking” yaitu kemampuan berbicara di depan umum. Saat mengikuti kegiatan Pramuka maka anak akan dituntut untuk bisa berkomunikasi dan berinteraksi dengan temannya, baik yang satu tim dengannya maupun yang berbeda timnya. Mereka harus mempu menyelesaikan masalah dan mencari jalan keluar melalui rapat atau musyawarah.
Dalam kegiatan pramuka, biasanya lebih banyak dilakukan secara berkelompok (regu/tim kecil) sehingga dapat melatih mereka secara perlahan untuk bisa berkomunikasi dengan teman-temannya. Mereka dilatih agar berani dalam menyampaikan pendapat, melakukan presentasi atau melaporkan kegiatan pribadi atau kelompoknya. Dengan kegiatan seperti itu, maka anak yang sebelumnya cenderung memiliki sifat pemalu atau pendiam dapat termotivasi menjadi lebih berani untuk berbicara dengan orang lain dan tampil dihadapan umum. Sehingga keberanian tersebut diharapkan terus tertanam hingga mereka dewasa nanti dan mampu menjadi aspirator bagi masyarakat.
6. Keterampilan Berorganisasi
Pengertian secara umum, organisasi adalah merupakan sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama, Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih, atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian tujuan bersama, organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
Pramuka merupakan sebuah organisasi. Maka tidak haran para peserta diajarkan bagaimana menjadi anggota atau pimpinan organisasi yang baik dan patuh pada aturan organisasi yang ditetapkan. Kita diajarkan untuk menjadi organisatoris yang mumpuni dalam pramuka. Serendah apapun pangkat kita, jika kita melakukan tugas dan kewajiban kita sebagi organisator maka kita akan terlatih dalam kemampuan kita mengeloloa suatu organisasi. Menumbuhkan sikap saling menghargai dan menghormati perbedaan pendapat atau pilihan. Melihat situasi dan kondisi negara saat ini, maka kita perlu mempersiapkan generasi yang siap, bertanggung jawab dan mempu mengelola organisasi dengan baik. Karena merekalah yang akan meneruskan estafet masa depan bangsa ini. (*)