CIREBON, fajarsatu.com – Baitul Mal Hidayatullah (BMH) Gerai Cirebon melalukan audensi dengan Perum Bulog Cabang Cirebon untuk penjajakan menjalin kerjasama program ketahanan pangan, pengendali inflasi dan penguatan spiritual karyawan. Audensi ini berlangsung di Kantor Perum Bulog Cabang Cirebon, Jalan Pemuda, Kota Cirebon, Jumat (25/8/2023).
Kehadiran Ketua BMH Cirebon, Asep Juhana diterima langsung Kepala Perum Bulog Cabang Cirebon, Imam Firdaus Jamal di ruang kerjanya.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua BMH Cirebon, Asep Juhana menyampaikan, BMH sebagai lembaga amil zakat nasional (laznas) memiliki legalitas resmi dari pemerintah berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Agama No. 179 tahun 2021.
“Saat ini BMH memiliki jaringan kantor perwakilan di 34 provinsi dan 80 gerai se-Indonesia. Di Jawa Barat sendiri ada tiga cabang kantor layanan, salah satunya ada Kota Cirebon, Jalan Evakuasi No. 17 C,” kata Asep.
Ditambahkannya, setiap bulan BMH membutuhkan beras tidak kurang 3 ton beras untuk 800 santri di 21 cabang pesantren yang ada di Jawa Barat. Program ini sebagai bentuk penguatan logistik santri penghafal Al Quran yang merupakan amanah dari para donatur untuk memenuhi kebutuhan konsumsi santri yatim dan dhuafa sebagai binaan BMH Jawa Barat.
Dari kebutuhan sebanyak 3 ton beras, lanjutnya, BMH baru mampu mendistribusikan beras sebanyak 1,5 ton tiap bulan berdasarkan penghimpunan BMH Jawa Barat sehingga ada kekurangan kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan santri yang ada di pesantren binaan BMH.
“Sementara kebutuhan ini tidak mungkin berhenti, pasalnya sebagian besar para santri yang fokus menghafal Al Qur’an ini berada dalam kondisi keluarga kurang mampu,” katanya.
Sementara Kepala Perum Bulog Cabang Cirebon, Imam Firdaus Jamal menjelaskan, Perum Bulog adalah perusahaan yang berstatus sebagai Lembaga Pemerintah Non-Kementerian (LPNK). Secara garis besar, perusahaan ini mengatur serta menggerakan bidang logistik pangan Indonesia.
“Tugas dan fungsi Bulog Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 16 Tahun 2016 yang diresmikan pada 17 Mei 2016 mempunyai empat poin penting yang wajib dilakukan Perum Bulog sebagai upaya ketahanan pangan nasional,” jelasnya.
Dipaparkan Imam, empat poin penting tersebut yakni pengamanan harga pangan pokok beras mulai dari tingkatan konsumen hingga produsen, melakukan pengelolaan cadangan pangan pokok beras pemerintah, menyediakan dan mendistribusikan pangan pokok beras pada masyarakat golongan tertentu, juga melaksanakan impor beras berdasarkan ketentuan.
Imam berharap, dari pertemuan ini kedepan ada kerjasama kolaburasi antara Perum Bulog Cabang Cirebon khusunya dengan BMH Cirebon umumnya dengan BMH Jawa Barat.
Dalam kesempatan diskusi pihak BMH Cirebon menawarkan sharing programkepada Bulog Cirebon. BMH Cirebon siap bersinergi dalam melakukan edukasi dan sosialisasi program keumatan, terutama dalam bidang keagamaan. (yus)