CIREBON, fajarsatu.com – Menggelar Reses Masa Persidangan (MP) II tahun 2023, anggota Fraksi Gerindra DPRD Kota Cirebon menyambangi RW 02 Pamujudan dan RW 06 Kebon Syarif, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Minggu (13/8/2023).
Dalam reses yang dihadiri sedikitnya 100 warga tersebut, Ketua Fraksi Gerindra itu menjelaskan arti reses yang dilakukan setiap anggota DPRD Kota Cirebon.
Menurut Fitrah, masa reses merupakan salah satu tugas anggota dewan di luar persidangan untuk turun ke masyarakat menyerap aspirasi dan keluhan masyarakat yang nantinya akan menjadi pokok-pokok pikiran (pokir) untuk diperjuangkan dipejuangkan di parlemen.
“Hari ini saya menemui warga disini bukan untuk kampanye tetapi sudah jadi kewajiban anggota dewan agar usulan ataupun aspirasi masyarakat bisa diperjuangkan di parlemen. Mudah-mudahan bisa direalisasikan,” kata Fitrah.
Ia juga mengungkapkan, sebelumnya melakukan reses di RW 02 Pamujudan pada pagi hari kemudian dilanjutkan sore hari di RW 06 Kebon Syarif.
“Saya melakukan reses di dua lokasi dengan maksud lebih bisa bertatap muka berkomunikasi langsung berkomunikasi bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Fitrah, juga menjelaskan persoalan BPJS Kesehatan Penerima Bantuan Iuran (PBI). Sebagai anggota Komisi III DPRD, dirinya mendorong Pemkot Cirebon mewujudkan UHC 100 persen yang sangat bermanfaat bagi warga Kota Cirebon, baik yang belum memiliki BJS PBI maupun pemilik BPJS Mandiri yang menunggak.
“Waktu itu masih banyak masyarakat yang belum memiliki BPJS Kesehatan PBI, bahkan BPJS Mandiri pun banyak yang nunggak akibat banyak yang terkena PHK akibat perusahaan tempatnya mengalami kebangkrutan akibat Covid-19,” kata Fitrah.
Dalam reses tersebut, Ketua Fraksi Gerindra ini mencatat beberapa keluhan dan aspirasi, di antaranya masalah failitas baperkam, PDAM, modal usaha, biaya anak sekolah.
“Terima kasih atas keluhan dan aspirasi yang disampaikan masyarakat . Saya akan berjuangan keluahan dan aspirasi ini dalam rapat pokir dalam persidang di parlemen walaupun tidak seperti makan cabe saat dimakan langsung terasa pedas. Ini perlu proses dan perjuangan. Mudah-mudaha aspirasi ini dapat terealisasi,” kata Fitrah. (irgun/yus)