CIREBON, fajarsatu.com – Stunting merupakan persoalan nasional. Oleh karenanya, penanganannya tidak bisa hanya oleh masing-masing sektor, namun harus dilakukan secara bersama-sama semua pihak.
Hal itu disampaikan Anggota DPR RI Kardaya Warnika saat sosialisasikan KIE dan program Bangga Kencana pencegahan Stunting, di Kelurahan Sukapura Kota Cirebon beberapa waktu lalu.
Acara semakin meriah dengan adanya doorprize dengan menyediakan berbagai hadiah menarik, acara juga dipandu oleh MC ternama Nur Hikmah.
Dari pantauan media ini terlihat ratusan masyarakat kelurahan Sukapura antusias ikuti sosialisasi KIE dan program Bangga Kencana yang dilakukan anggota DPR RI Kardaya Warnika DEA. Bersama mitranya.
Kardaya Warnika DEA yang merupakan anggota komisi IX DPR-RI Dapil Jabar VIII meliputi Kota dan Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Indramayu datang bersama mitra seperti Dedi Ahmad Roswandi plt direktur KIE BKKBN Pusat, Adang Syamsul Hadi penata KKB Ahli Muda BKKBN Provinsi Jawa Barat, Suwarno Budi Winarno kepala dinas P3AP2KB kota Cirebon, camat Kejaksan Uyung Heru Utomo, dan lurah Sukapura Ahmad Muhaimin.
“Saya sebagai anggota DPR RI ingin bahwa di daerah pemilihan saya khususnya masyarakat kelurahan Sukapura agar selalu sehat, rumah tangganya Samawa, maka dari itu saya bersama yang menangani bidang masalah stunting saya datang, agar bisa menjelaskan kepada masyarakat bagaimana cara penanganan dan pencegahannya,” ujarnya.
Dikatakannya stunting adalah kekurangan gizi pada bayi 1000 hari pertama kehidupannya, sehingga menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak.
“Karena mengalami kekurangan gizi menahun bayi stunting tumbuh lebih pendek dari standar balita seumurnya, namun tidak semuanya yang bertubuh pendek itu stunting,” katanya.
“Jika anak mengalami stunting, tentu saja tidak hanya berdampak pada fisk namun bisa berpengaruh pula terhadap kecerdasan anak tersebut ada tiga hal yang dipersiapkan dalam penanganan stunting ini,” sambungnya.
Pertama program siap nikah dan siap hamil Calon pengantin harus dipersiapkan, jangan sampai kurang gizi, amenia dan lainnya yang nanti ketika menikah dan hamil memungkinkan punya anak stunting karena dari ibu yang kurang gizi atau secara fisik kurang sehat dan kurang kontrol kesehatannya.
Kemudian 1000 hari pertama kehidupan, anak harus betul-betul diperhatikan asupan gizinya makanan bergizi tidak harus yang mahal namun bisa memanfaatkan yang ada di sekitar.
“Dan yang terakhir pascapersalinan ibu-ibu direkomendasikan untuk bisa ber-KB agar perhatian termasuk pengasuhan atas anak yang telah dilahirkan lebih fokus sehingga anak akan tumbuh dengan baik dan terhindar dari stunting,” pungkasnya. (de)