JAMBI, fajarsatu.com – Tradisi literasi merupakan salah satu tradisi penting di era 5.0 ini. Indonesia dengan penduduk milenial-nya yang dominan dapat menjadikan tradisi literasi terutama menulis sebagai modal utama dalam berkompetisi dan mengahdirkan perubahan bangsa ke arah yang lebih baik.
Hal itu menjadi konsen semua elemen bangsa, baik pemerintah maupun non pemerintah, termasuk lembaga pendidikan seperti SMA Terpadu Babussalam, Jambi. Dalam rangka itu, lembaga pendidikan yang berbasis pada kurikulum integral (klasik dan modern) ini mengadakan pelatihan kepenulisan bertema “Publish or Perish” dengan narasumber Syamsudin Kadir melalui zoom meeting, Selasa (19/9/2023).
“Di tengah perkembangan teknologi saat ini, menulis menjadi aktivitas yang bisa ditekuni oleh siapapun. Bukan saja mereka yang berprofesi sebagai penulis tapi juga mereka yang aktif di bidang profesi lain, termasuk para pelajar dan santri di berbagai lembaga pendidikan,” ungkap Syamsudin Kadir, penulis buku “Santri Negarawan” dan buku “Pemuda Negarawan”.
Pada forum ini, Bang Syam demikian ia akrab disapa, mengajak peserta yang hadir untuk menekuni tradisi menulis sejak dini dan dengan serius. Menurutnya, di tengah dunia media sosial dan media online yang masih dijejali hoax, kalangan santri mesti hadir sebagai pencerah, termasuk menghadirkan tulisan di media, bahkan menulis buku.
Pada acara ini hadir pula Kepala SMA Terpadu Babussalam dan perwakilan guru. Materi yang disampaikan narasumber dilengkapi dengan diskusi atau tanya jawab antar narasumber dan peserta. Para peserta yang bertanya pun mendapat hadiah buku dari narasumber. Acara berlangsung lancar dan sukses, serta diakhiri dengan foto bersama. (syam)