CIREBON, fajarsatu.com – Warga Kelurahan Kesenden, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon yang berada di pesisir sebagian sebagai bekerja sebagai nelayan mengadakan pesta laut atau nadran. Kegiatan tersebut dilakukan setahun sekali.
Para nelayan terutama yang berada di Samadikun Selatan RW 10 dengan tekad yang kuat, telah berhasil menghidupkan kembali tradisi “Nadran,” sebuah ritual sedekah laut yang telah menjadi bagian tak terlupakan dalam kehidupan nelayan setempat. Kendati dihadapkan pada tantangan anggaran yang terbatas dan peraturan ketat, semangat masyarakat nelayan dan dukungan pemerintah kota Cirebon menjaga keberlanjutan warisan budaya ini.
Tradisi “Nadran” telah menjadi bagian tak terpisahkan dari Cirebon selama bertahun-tahun. Setiap tahun, nelayan dan komunitas lokal berkumpul untuk merayakan keberlimpahan laut, memohon keselamatan dan berkah bagi nelayan serta hasil tangkapan mereka.
Ketua Himpunan Seluruh Nelayan Indonesia (HSNI) Kota Cirebon, Karsudin dengan semangat mengungkapkan kegembiraannya terkait acara tahunan ini.
Ia mencatat, meskipun anggaran yang terkumpul belum mencapai target Rp100 juta, dukungan donatur-donatur yang peduli terhadap tradisi “Nadran” sangat berarti. Karsudin menekankan, terkumpulnya Rp 80 juta adalah prestasi yang patut diapresiasi.
Masih kata Karsudin, menyoroti kesulitan yang dihadapi nelayan akibat peraturan Kementerian Kelautan yang membatasi wilayah tangkapan dan kuota. Meskipun tantangan ini ada, semangat nelayan tetap tidak goyah dalam menjalankan tradisi yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Wakil Walikota Cirebon, Hj. Eti Herawati merasa bangga dengan kelanjutan tradisi pesta laut “Nadran.” Dia menegaskan komitmen Pemerintah Daerah Kota dalam menjaga tradisi ini, bahkan dalam menghadapi perubahan peraturan kebijakan laut. Rencananya, pemerintah kota akan membangun kapal baru untuk nelayan pada tahun 2024, sebagai langkah konkret dalam mendukung nelayan setempat.
“Tradisi ini adalah kekayaan budaya dan alam yang harus kita lestarikan. Semoga nelayan kita terus melimpahkan hasil tangkapannya, cuacanya mendukung, dan fasilitas infrastrukturnya juga semakin baik,” ungkap Wakil Walikota Cirebon, Sabtu (28/10/2024).
Di tengah berbagai tantangan, semangat dan komitmen nelayan serta Pemerintah Daerah Kota Cirebon untuk menjaga warisan budaya dan alam dalam tradisi pesta laut atau nadran ini tetap menjadi sumber harapan bagi semua yang terlibat.
Tradisi ini mencerminkan kuatnya kebersamaan dan tekad untuk menjaga identitas dan kehidupan nelayan di Kota Cirebon khususnya.
Di sisi lain, Lurah Kesenden, Ruliyanto, sangat mengapresiasi antusiasme warga nelayan dalam melanjutkan tradisi ini.
Bahkan, tambah Rully, pihak Kelurahan Kesenden untuk tahun depan 2024, akan menganggarkan untuk kegiatan pesta laut bagi para nelayan wilayahnya, supaya tetap berjalan untuk agenda tahunan tersebut.
“Dengab melihat pesta laut ini warga nelayan sangat antusias sekali, ini merupakan salah satu contoh yang menginspirasi bagaimana tradisi lokal dapat bertahan dan berkembang di tengah tantangan, bahkan pihaknya akan berupaya menganggarkan untuk agenda pesta laut di tahun 2024,” pungkasnya.(yus)