MAJALENGKA, fajarsatu.com,- Ratusan mahasiswa semester VII STKIP Yasika Majalengka secara resmi menuntaskan Program Magang Kependidikan di beberapa sekolah yang tersebar di wilayah Kabupaten Majalengka, Cirebon dan Tasikmalaya. Program tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan akademik yang wajib dilalui para mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) dan Pendidikan Matematika.
Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) STKIP Yasika Majalengka, Wily Wandari, M.Pd mengatakan, Program Magang Kependidikan STKIP Yasika Majalengka tahun akademik 2022-2023 dilaksanakan di 20 sekolah yang tersebar di wilayah Kabupaten Majalengka, Cirebon dan Tasikmalaya. Kegiatan dilaksanakan dari mulai 8 Agustus sampai 12 Oktober 2023.
“Program Magang Kependidikan merupakan mata kuliah yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa program studi S-1 di STKIP Yasika Majalengka yakni Prodi PBSI dan Prodi Pendidikan Matematika. Selama mengikuti Program Magang Pendidikan, para mahasiswa mencoba mengaplikasikan ilmunya yang telah diperoleh di bangku kuliah dengan cara mengajar langsung di sekolah-sekolah yang telah bekerjasama dengan pihak kampus STKIP Yasika Majalengka,” jelas Wily Wandari, M.Pd didampingi Ketua Pelaksana Magang Kependidikan STKIP Yasika Majalengka Azi Nugraha, M.Pd kepada awak media, kemarin (13/10/2023).
Dikatakan Wily, magang Kependidikan menjadi muara dari mata kuliah magang dasar dan magang terapan dimana magang kependidikan menjadi ajang memperolehan pengalaman dan pengaplikasian ilmu yang telah diperoleh mahasiswa selama mengikuti perkuliahan. Dengan program magang tersebut para mahasiswa akan menambah pengalaman dan wawasan yang akan dapat di terapkan saat mereka lulus menjadi sarjana dan berkiprah menjadi tenaga pendidik.
“Melalui pelaksanaan Program Magang Kependidikan, mahasiswa calon pendidik diharapkan mampu menjadikannya sebagai wahana untuk berlatih supaya memiliki kemampuan untuk memperagakan kinerja dalam situasi nyata, baik dalam kegiatan mengajar maupun tugas-tugas keguruan lainnya secara profesional dan sesuai tuntutan standar pendidikan nasional,” tandas Wily Wandari, M.Pd mengakhiri perbincangannya, kemarin. (eko)