CIREBON, fajarsatu.com – Serempak di seluruh Pemda Kota dan Kabuptaen di Jawa Barat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan mengingat potensi bencana di musim hujan.
Pasalnya, di musim penghujan saat ini memungkinkan terjadinya sejumlah bencana alam, mulai dari banjir hingga longsor.
Hal tersebut ditegaskan Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin dalam sambutannya saat memimpin Apel Siap Siaga Bencana se-wilayah Kodam III Siliwangi.
Sambutan Bey Machmudin dilakukan lewat video confrence (vicon) dari Bandung, Jum’at (8/12/2023).
“Kepada 27 Kota dan Kabupaten se-Jawa Barat untuk selalu siap siaga terhadap potensi bencana banjir dan longsor di musim penghujan ini,” tegasnya.
Bey Machmudin menyebutkan, terdapat 473 Kecamatan dari 627 kecamatan di Jawa Barat memiliki potensi gerakan tanah menengah dan tinggi.
“Ini artinya akan terjadi peningkatan ancaman bencana dan tentunya kita harus bersama-sama bersinergi antara pemerintah pusat, TNI, Polri pemerintah daerah, pemerintah provinsi dan unsur organisasi kemasyarakatan serta semua komponen masyarakat melaksanakan upaya-upaya penanggulangan bencana yang bersifat cepat, tepat dan terpadu sehingga mampu menghilangkan atau meminimalisasi terjadinya bencana,” sebutnya.
Menurut Pj Gubernur Jawa Barat, pihaknya telah menerbitkan SK Gubernur tentang penetapan status siaga darurat bencana banjir, banjir bandang, cuaca ekstrem, gelombang ekstrim dan abrasi serta tanah longsor di Jawa Barat.
“Kepada semua komponen masyarakat terkait di Jawa Barat dapat mendorong dan memastikan bahwa seluruh kabupaten/kota yang diprediksi terdapat bencana untuk melaksanakan pemantauan intensif kondisi masing-masing wilayah yang berpotensi menjadi sumber bencana dan atau terdapat bencana. Dan juga harus menyampaikan informasi terkait bencana yang dapat dipahami oleh masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, pelaksanaan Apel Siaga Bencana se-Kodam III Siliwangi tingkat Kota Cirebon berlangsung di halaman Setda Kota Cirebon, Jumat (8/12/2023).
Bey menghimbau warga masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap lingkungannya masing-masing terutama yang masuk peta rawan bencana.
“Kami mohon masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai, membersihkan lingkungan dan selokan menjaga hutan agar tetap lestari dan tidak melakukan penebangan hutan secara liar,” tegasnya.
Dari BPBD Kota Cirebon persiapan sudah matang dengan perlengkapan alat bencana, juga boat dari TNI AL (Lanal Cirebon) dan dari TNI-Polri. (yus)