CIREBON, fajarsatu.com – Kelurahan Kesenden menggelar rapat Musyawarah Pembangunan Kelurahan (Musbangkel) Tahun Anggaran 2024 untuk perencanaan Tahun Anggaran 2025.
Musbangkel yang dihadiri 11 Ketua RW Kelurahan Kesenden, Camat Kejaksan, U Heru Oetomo, BPBD dan Bappeda digelar di salah satu rumah makan diwilayah Kesenden, Senin (29/1/2024).
Lurah Kesenden, Ruliyanto mengatakan, Musbangkel perencanaan 2025 secara makro pihaknya juga menyampaikan ke Bappelitbangda karena momentum sedang penyusunan jangka panjang dan menengah.
“Persoalan-persoalan terkait banjir di wilayah Samadikun, kemudian penataan dan persoalan sampah pantai, saya sampaikan secara makro sehingga masuk dalam perencanaan tingkat kota untuk jangka panjang kedepan,” ujar Rully sapaan akrab Ruliyanto.
Selain itu, kata dia mengenai penataan PKL di Jalan M Toha dapat maksimal jika di tata dengan baik karena dekat dengan kawasan perhotelan, sehingga memiliki potensi untuk wisata kuliner malam. Terlebih, mendekati bulan ramadan yang sudah otomatis di Jalan M Toha tersebut akan ramai.
“Jangka pendeknya, kami dari pihak kelurahan beserta para RW dan juga LKK yang menjadi stakeholder mengusulkan untuk prioritas PJU. Kita wujudkan Kesenden Terang, kemudian kita akan lengkapi dengan CCTV di tiap RW,” kata Rully
Untuk infrastruktur, Ruliyanto menambahkan, pihaknya mencoba mendorong dari sumber pendanaan lain diluar anggaran kelurahan yang memang terbatas baik itu dari Pokir, ataupun anggaran-anggaran pusat maupun provinsi yang ada di dinas teknis terkait.
“Usulan dari RW-RW tadi kaitan dengan PJU dan juga pemberdayaan masyarakat, karena selepas Covid-19 kegiatan-kegiatan terkait pemberdayaan seperti Nadran maupun Kesenden Bersholawat dimunculkan dan tahun depan kita akan gelar lomba K3 dan peningkatan Live Skill Kepemudaan. Jadi secara infrastruktur dan pemberdayaan kita coba bangun secara bersamaan agar pembangunan fisik dan kualitas SDM bisa terbangun secara bersamaan,” imbuhnya.
Sementara ajuan bantuan RW pada 2023 untuk tahun anggaran 2024, Ruliyanto menjelaskan, realisasi di 2024 memang tidak seluruhnya terakomodir karena memang keterbatasan anggaran yang ada.
“Mudah-mudahan secara bertahap bisa direalisasikan apa yang diusulkan masyarakat melalui RW masing-masing,” pungkasnya. (yus)