CIREBON, fajarsatu.com – Dalam rangka meningkatkan kualitas santri khususnya kelas VI, Ponpes Sains Salman Assalam, Cikalahang, Cirebon, Jawa Barat adakan pelatihan penulisan karya ilmiah dengan narasumber tunggal penulis dan editor buku nasional, Syamsudin Kadir, yang berlangsung di lantai dua aula pondok pada Senin (15/1/2024)
Pada sambutannya Pengasuh Ponpes Sains Salman Assalam Dr. KH. Asep Saifudin Zuhri yang diwakili Pembina Santri Ustadz Zaki Hidayat menyampaikan bahwa acara ini diadakan dalam rangka mempersiapkan lulusan pondok yang mampu menyusun karya ilmiah, sehingga lulusan pondok yang mengadopsi kurikulum Pondok Pesantren Modern Gontor ini mampu bersaing dengan lembaga pendidikan lainnya.
“Pondok atau para ustadz sudah mengagendakan agar setiap angkatan memiliki karya sesuai minat dan bakatnya termasuk karya tulis ilmiah. Sehingga santri baik saat menempuh pendidikan di pondok maupun saat menempuh pendidikan di luar pondok nanti menjadi semakin literat bahkan kelak menjadi ahli dalam mengelola kata menjadi opini atau karya tulis yang bermanfaat dan mencerahkan masyarakat bangsa,” ungkapnya.
Menurutnya, tolak ukur keberhasilan santri tahun ini salah satunya adalah menyelesaikan satu karya tulis, baik individu maupun kelompok atau angkatan. Dengan demikian, santri mampu menjadi trend setter kebaikan di tengah gempuran media dan teknologi yang terpapar konten tak bermutu.
Pada acara yang berlangsung tiga jam ini Syamsudin Kadir menyampaikan pentingnya santri mengambil peran dalam memajukan tradisi literasi Indonesia. Menurutnya, dengan tradisi pendidikan yang khas dan mengakar, santri memiliki keunggulan dan tanggungjawab dalam menghadirkan produk literasi bahkan menggerakkan arus literasi nasional Indonesia, termasuk dalam bentuk produk literasi seperti artikel, buku dan laporan atau tugas akhir.
“Pondok pesantren adalah salah satu lembaga pendidikan yang paling tua dalam sejarah bangsa Indonesia. Ia memiliki tradisi yang khas dan keunggulan yang layak merumuskan bahkan menghadirkan produk ilmiah. Apalagi tradisi ilmiah di pondok sudah berlangsung sejak lama, santri menulis terutama artikel, buku dan karya ilmiah lainnya adalah keniscayaan,” ungkap penulis buku Aku, Dia & Cinta ini.
Selain penyampaian materi dari narasumber, acara yang diikuti oleh puluhan santri kelas VI Ponpes Sains Salman Assalam ini juga diramaikan oleh diskusi antar narasumber dan peserta. (syam)