Oleh: Syamsudin Kadir
Penulis Buku “Santri Negarawan”
SAYA asli Manggarai Barat, NTT. Sejak 1996 hingga 2002 saya merantau ke Lombok, NTB, untuk melanjutkan pendidikan MTs dan Madrasah Aliyah di Pondok Pesantren Nurul Hakim di Kediri, Lombok Barat. Kemudian melanjutkan kuliah di Bandung sejak 2002, lalu berkarir di Bandung dan Jakarta hingga 2010. Lalu, sejak 2010 saya berpindah ke Kota Cirebon, Jawa Barat, tepatnya sejak 7 Oktober 2010 silam. Sebagai warga baru saya tentu mesti cekatan dalam membangun silaturahim dengan siapapun di Kota Cirebon, baik para pejabat dan tokoh masyarakat maupun para penggiat dan masyarakat pada umumnya.
Salah satu tokoh sekaligus politisi yang pertama saya kenal kala itu adalah Drs. H. Anwar Yasin Warya yang akrab disapa Haji Anwar Yasin. Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kelahiran Indramayu 19 September 1966 ini merupakan salah satu politisi senior di PKS, terutama yang berasal dari Cirebon Raya. Selain menjadi politisi, Haji Anwar Yasin juga giat membangun usaha dan lembaga pendidikan. Secara khusus, lembaga pendidikan yang digawanginya telah menjadi kebanggaan masyarakat Jawa Barat bahkan Indonesia. Sebut saja sebagiannya, misalnya, Pondok Pesantren Husnul Khotimah di Kuningan, Pesantren Sabilul Huda (SDIT Sabilul Huda) di Kota Cirebon, Yayasan Bina Ummah di Kabupaten Cirebon.
Berdasarkan pengalaman berinteraksi sejak 2010 hingga saat ini, seingat dan sepengetahuan saya, Haji Anwar Yasin bisa dikenal sebagai sosok sebagai berikut, Pertama, bermoral. Hal ini sangat wajar, sebab sejak muda beliau sudah mengikuti berbagai kegiatan dakwah di berbagai momentum dan forum. Bahkan beliau juga merintis aktivitas dakwah di berbagai tempat. Sehingga berdampak pada kualitas masyarakat sekitar. Pengalaman semacam ini membuatnya semakin dikenal dan dipercaya masyarakat untuk berbagai peran, termasuk peran politik. Mendapatkan dukungan semacam ini tak membuatnya jumawa, justru dijadikan sebagai wasilah untuk berbenah diri.
Kedua, berintegritas. Haji Anwar Yasin adalah politisi yang sejak dulu hingga saat ini dikenal berintegritas. Beliau belum pernah terlibat dalam kasus kriminal atau pelanggaran hukum lainnya. Secara khusus, dalam kasus korupsi sosok ini tidak pernah terlibat. Pada saat oknum politisi dari berbagai partai terjerumus dalam kasus amoral seperti korupsi, sosok ini tetap terjaga dan bersih dari kasus korupsi. Berintegritas merupakan sebuah label yang akrab dilekatkan oleh berbagai kalangan pada tokoh yang murah senyum ini. Hal ini bukan isapan jempol belaka, tapi memang begitulah keaslian sosok ini.
Ketiga, peduli dan empati pada sesama. Haji Anwar Yasin juga merupakan sosok yang peduli dan empati pada siapapun. Bukan saja pada kalangan yang berkebutuhan dalam aspek pendidikan dan kesehatan tapi juga pada mereka yang berkebutuhan secara ekonomi dan sosial. Tak sedikit masyarakat yang mendapatkan advokasi dan bantuan dari anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Periode 2019-2024 ini. Sehingga beliau pun bukan saja mendapat dukungan dari PKS untuk maju di kontestasi seperti Pileg 2019 dan 2024, tapi juga dari masyarakat lintas partai politik dan organisasi kemasyarakatan.
Keempat, konsen pada isu kepemudaan dan pendidikan. Haji Anwar Yasin juga aktif membangun komunikasi yang baik dengan berbagai kalangan muda lintas latar belakang. Beliau kerap melakukan diskusi terutama perihal isu kepemudaan, termasuk pentingnya pemuda terjun di partai politik. Bukan itu saja, beliau juga konsen pada dunia pendidikan. Saya tak perlu menyebut kembali beberapa lembaga pendidikan yang beliau gawangi dan bina sejak dulu hingga kini. Sebab sebagian besar masyarakat Cirebon Raya sudah mengetahuinya. Sehingga sosok ini pun mendapat dukungan dari kalangan muda dan mereka yang sehari-hari bergelut di dunia pendidikan.
Kelima, peduli petani, nelayan dan pedagang kaki lima juga penggiat UMKM. Haji Anwar Yasin adalah sosok yang berasal dari kampung dan pernah hidup dalam kondisi yang serba sederhana apa adanya. Sehingga kesuksesannya pada jalur politik saat ini tak membuatnya lupa diri. Justru pengalaman hidup membuatnya sadar untuk lebih peduli pada sesama. Beberapa kali beliau melakukan advokasi pada masyarakat lintas latar belakang termasuk petani, nelayan, pedagang dan penggiat UMKM. Sehingga membuatnya dikenal dan disukai oleh masyarakat Cirebon dan sekitarnya. Bahkan didukung untuk maju kembali di Pileg 2024.
Keenam, peduli literasi. Tak banyak politisi yang peduli pada literasi terutama tradisi baca-tulis. Bahkan hanya sedikit politisi yang menulis artikel atau buku. Haji Anwar Yasin adalah satu dari yang sedikit itu. Hal ini dibuktikan dengan kontribusi beliau pada kemajuan literasi di Cirebon dan sekitarnya beberapa tahun terakhir. Bukan saja turut berdiskusi dengan para penulis di berbagai momentum dan forum tapi juga ikut menulis buku. Salah satu buku dimana tulisan beliau dimuat adalah buku “Santri Negarawan”. Buku setebal 178 halaman dan ditulis oleh 31 penulis dari seluruh Indonesia ini diterbitkan oleh Zahir Publishing pada Oktober 2023 lalu, bertepatan dengan Hari Santri Nasional 20 Oktober 2023. Di sini beliau menyumbangkan satu artikel berjudul “Menjadi Santri Negarawan”.
Bagi saya, mengenal Haji Anwar Yasin merupakan kesempatan berharga. Ada banyak kesan, pengalaman dan kenangan saya selama berinteraksi dengan suami dari Ibu Srihana Suganda dan Ayah dari 6 orang anak ini. Pada Juni 2022 silam saya sukses menulis buku “Kiprah Politik Drs. Haji Anwar Yasin” yang mengulas sepak terjang Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat (sejak 2011 hingga 2024) ini di jalur politik, peran sosial kemasyarakatan dan pendidikan.
Haji Anwar Yasin kembali maju di Pileg, tepatnya di Pileg 14 Februari 2024 untuk DPR RI (Pusat) dari Dapil VIII Jawa Barat meliputi Kota dan Kabupaten Cirebon serta Kabupaten Indramayu melalui PKS dengan pencalegan nomor urut 2. Semoga beliau terpilih dan dilantik menjadi Anggota DPR RI Periode 2024-2029, sehingga sepak terjangnya semakin geliat dan merata ke seluruh Indonesia, khususnya lagi bagi masyarakat Cirebon dan Indramayu. (*)