CIREBON, fajarsatu.com – Pemda Kota Cirebon bersama unsur Forkopimda mengadakan rapat koordinasi kesiapan Pemilu serentak 2024 di Ruang Rapat Prabayaksa Gedung Setda Balai Kota, Rabu (17/1/2024).
Rapat koordinasi dipimpin langsung Pj Wali Kota Cirebon, H. Agus Mulyadi. Usai rapat, Pj Wali Kota bersama Forkopimda meninjau gudang logistik Pemilu 2024.
Di gudang logistik tersebut, petugas sortir dan lipat (Sorlip) terus berupaya menyelesaikan penyortiran dan pelipatan surat suara.
Pj Wali Kota mengatakan, kesiapan logistik merupakan faktor yang krusial pada penyelenggaran pemilu mendatang. Oleh sebab itu, kata Pj Wali Kota, perlu adanya koordinasi dan komunikasi yang baik antara semua pihak yang terlibat pada penyelenggaraan pemilu untuk meminimalisir kesalahan.
“Terhitung tinggal 27 hari lagi menjelang Pemilu serentak 2024. Kami meninjau langsung untuk logistik pemilu, melihat pelipatan dan penyortiran serta kesiapan peralatan lainnya, alhamdulillaah sudah berjalan dengan baik,” ujarnya.
Tak hanya itu, Pj Wali Kota Cirebon menyampaikan terimakasih kepada KPU, Bawaslu, unsur TNI/Polri serta semua pihak yang terlibat dalam pengamanan pemilu nanti.
“Kami akan lakukan pembahasan lagi secara teknis untuk distribusi logistik. Mohon untuk KPU dan Bawaslu bersama harus cek kembali memastikan agar tidak ada hambatan saat distribusi,” tuturnya.
Pj Wali Kota menilai, keberhasilan pelaksanaan Pemilu nanti merupakan hasil kerja sama yang baik semua unsur. “Ini bagian dari kerja keras kita semua, sebuah tugas negara yang harus dilaksanakan dengan baik. Kuncinya adalah koordinasi dan kolaborasi agar terwujud Pemilu 2024 yang aman dan lancar,” harapnya.
Sementara itu, Ketua KPU Kota Cirebon, Mardeko S.P., M.M., mengatakan sorlip di gudang logistik pemilu 2024 dilakukan untuk 5 jenis surat suara. Menindaklanjuti jika ada surat suara rusak, pihaknya bakal berkoordinasi dengan KPU Provinsi Jawa Barat.
“KPU Provinsi Jabar nanti akan mengkolektifkan surat suara yang rusak dari seluruh kabupaten dan kota untuk disampaikan ke pihak ketiga percetakan. Kemudian meminta ganti sesuai dengan jumlah surat suara yang rusak,” ujarnya.
Ketua Bawaslu Kota Cirebon, Devi Siti Sihatul Afiah, S.Pd.I., M.Pd mengatakan, Bawaslu sebagai lembaga yang diberikan kewenangan mengawasi Pemilu oleh undang-undang, terus mengawal proses produksi logistik dan distribusinya hingga ke TPS.
“Setelah selesai sorlip, kami meminta KPU untuk memastikan berapa surat suara yang sudah baik, jumlah yang rusak dan kurang berapa, jangan sampai kurang atau lebih, harus sesuai dengan DPT di TPS ditambah dua persen surat suara cadangan jumlah DPT TPS,” terangnya. (*)