MAJALENGKA, fajarsatu.com – Banjir yang melanda tiga desa di Kecamatan Kertajati akibat curah hujan tinggi sejak minggu malam (11/02/2024). Desa yang terdampak banjir tersebut Desa Pakubeureum, Desa Kertawinangun dan Desa Palasah telah menyebabkan sedikitnya ratusan rumah dan 200 hektar lebih sawah terendam banjir
Banjir yang disebabkan jembolnya tanggul sungai cipelang juga menyebabkan arus lalu lintas menuju exit tol kertajati lumpuh total tidak bisa dilalui kendaraan. Ketinggian air mencapai 80 cm di jalur menuju exit tol kertajati.
Pj Bupati Majalengka, Dedi Supandi bersama Sekda, H. Eman Suherman, Dandim 0617 Majalengka Letkol Inf. Dudy Pilianto , Kapolres Majalengka AKBP Indra Novianto , Kepala Pelaksana BPBD, Kadis PUTR, Kadis DKP3 serta Camat Kertajati, Senin (12/02/2024) langsung meninjau banjir tersebut.
Menurut Pj Bupati Dedi Supandi, banjir ini diakibatkan jebolnya tanggul sungai Cipelang Desa Palasah. Selain itu di blok jagawana juga ada 10 titik yang jebol.
“Hari ini Pemda Majalengka berkordinasi dengan BWWS Cimanuk Cisanggarung dan akan segera memperbaiki secara darurat menggunakan kawat bronjong, sehingga bisa menutup yang jebol tersebut,” jelas Dedi.
Dedi juga telah meminta BPBD untuk segera membuat tenda darurat dan dapur umum , untuk memberikan rasa nyaman kepada 3.500 korban banjir. Bantuan sembako dan sarana lainya kita telah siapkan di Dinas Sosial.
“Kita juga sudah meminta ke Dinas Pertanian untuk mendata lebih rinci lahan yang terdampak banjir ada sekitar 200 hektar sawah yang terendam. Jika dalam waktu 2-3 hari itu belum surut itu akan menimbulkan gagal panen. Maka kita juga sudah siapkan untuk bantuan benih untuk penanaman kembali,” tutur Dedi.
Di ketiga desa itu, total rumah warga yang diperkirakan terendam banjir mencapai kurang lebih 1.300 unit rumah. Yakni, di Desa Palasah sebanyak 800 rumah, Desa Kertawiangun 450 rumah dan Desa Pakubeureum sebanyak 50 rumah.Tercatat ada sekitar 3.500 warga atau 1.300 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir tersebut. (gan)