CIREBON, fajarsatu.com – Sehari jelang pelaksanaan Pemilu 14 Februari 2024, Pj Wali Kota Cirebon Drs H Agus Mulyadi MSi bersama Forkopimda , KPU, Bawaslu serta unsur terkait monitoring pendistribusian logistik dari PPS ke TPS, Selasa (13/2/2024).
Monitoring dilakukan di beberapa TPS, diantaranya TPS 68 Benda Kerep, TPS 11 dan TPS 38 Kelurahan Kasepuhan, serta TPS 40 Kelurahan Drajat. Kegiatan ini dilakukan guna memastikan bahwa setiap TPS di Kota Cirebon dapat menerima logistik pemilu dengan tepat waktu dan tanpa hambatan.
Pj Wali Kota mengatakan, dalam pelaksanaannya, Forkopimda bekerja sama dengan instansi terkait serta melibatkan unsur keamanan lainnya guna memastikan keberhasilan pendistribusian logistik pemilu.
“Kami cek juga dari hasil monitoring ini, sebagian TPS sudah terbangun dengan baik. Tinggal besok para petugas KPPS bekerja sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya,” ujarnya.
Seluruh proses pengawalan logistik dilakukan secara ketat dan terkoordinasi, mulai dari pengambilan logistik di gudang PPK hingga pendistribusiannya ke setiap TPS. Dengan kerja sama yang baik antara forkopimda dan pihak terkait, diharapkan proses pemilu di Kota Cirebon dapat berjalan dengan lancar dan kondusif.
Ada yang unik saat Pj Wali Kota monitoring di TPS 68 Benda Kerep Argasunya. Setiap Pemilu, warga yang ada di lingkungan tersebut selalu menggunakan sari kunyit. Sari kunyit tersebut akan digunakan sebagai penanda bagi setiap warga yang sudah menggunakan hak pilihnya.
“Ada spesifikasi khusus warga di TPS Benda Kerep menggunakan tinta kunyit, ini sudah menjadi tradisi dan bagian dari kearifan lokal,” ujarnya.
Di kesempatan yang sama, saat berada di Benda Kerep, Pj Wali Kota beserta rombongan menyempatkan bertemu dengan tokoh ulama setempat untuk mendoakan agar pemilu lancar damai dan kondusif.
“Kami juga sowan dan meminta ulama mengarahkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam Pemilu 2024 termasuk petugas yang ada di wilayah TPS ini agar mengajak masyarakat memilih,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua KPU Kota Cirebon Mardeko mengatakan, khusus untuk TPS di wilayah Benda Kerep disiapkan dua tinta khusus. Diantaranya tinta pemilu dan tinta dari sari kunyit yang sudah disediakan KPU.
“Sudah menjadi kearifan lokal berdasarkan keyakinan warga karena tinta umumnya akan menghalangi wudlu. Jadi kami siapkan juga logistik kunyit selain tinta pemilu. Kami sarankan setelah mencoblos, warga terlebih dahulu mencelubkan salah satu jarinya ke tinta KPU kemudian baru ke tinta kunyit,” jelasnya.
Untuk diketahui, ada tiga TPS di wilayah Benda Kerep yang akan menggunakan sari kunyit pada saat pencoblosan pemilu. KPU menyebut ada sekitar 600 daftar pemilih tetap (DPT) yang akan menyalurkan hak pilihnya di tiga TPS itu. (*)