CIREBON, fajarsatu.com – Pj Wali Kota Cirebon, H. Agus Mulyadi membuka acara dan orasi ajakan pencegahan stunting dengan aksi bergizi di Grage City Mall Cirebon, Jumat (1/3/2024).
Kegiatan dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon, para Kepala Perangkat Daerah terkait, para Kepala Sekolah, para Tenaga Kesehatan dan para kader Kesehatan Remaja dan Duta Putera Setia.
Dalam orasinya, Pj Wali Kota menyebut, Aksi Bergizi ini menjadi salah satu upaya intervensi Pemerintah Daerah Kota Cirebon pada sektor hulu dan pemberian edukasi secara terus menerus kepada remaja putri.
“Ini merupakan pembekalan jangka panjang karena nantinya mereka akan menjadi dewasa, berkeluarga, dan berperan sebagai ibu. Semuanya harus dipersiapkan dengan sebaik mungkin, sehingga kedepannya tidak ditemukan adanya kasus kekurangan gizi dan stunting,” ujarnya.
Pj Wali Kota menerangkan, berbagai upaya telah dilakukan untuk pencegahan stunting. Salah satunya melalui suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD) khususnya bagi remaja putri.
Aksi Bergizi ini dilaksanakan dengan tiga intervensi utama. Pertama, sarapan dan minum TTD bersama di sekolah setiap minggu. Kedua, edukasi gizi yang bersifat multi-sektor dengan tujuan mempromosikan asupan makan yang sehat dan aktivitas fisik. Ketiga, komunikasi untuk perubahan perilaku yang relevan dan komprehensif.
“Aksi ini harus berkelanjutan, tentunya untuk meningkatkan kesadaran remaja putri agar terbiasa mengkonsumsi tablet tambah darah, gizi seimbang, dan berperilaku hidup bersih dan sehat,” pesannya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr Hj Siti Maria Listiawaty MM mengatakan, dari hasil survey di SMP dan SMA sederajat wilayah Kota Cirebon, tercatat sekitar 82-84 persen remaja putri yang sudah rutin mengonsumsi TTD.
“Masih ada sekitar 36 persen remaja puteri kita yang anemia.Remaja putri yang menderita anemia berisiko menjadi wanita usia subur yang anemia selanjutnya menjadi ibu hamil anemia,ini meningkatkan kemungkinan melahirkan bayi yang stunting,” ujarnya.
Untuk itu, Siti Maria mengimbau agar seluruh stakeholder terkait dan masyarakat bersama mengoptimalkan perannya dalam upaya pencegahan stunting. Terutama sosialisasi kepada remaja puteri untuk minum TTD setiap satu minggu sekali.
“Sarapan juga penting, harus menjadi habit. Menu makanan setiap hari juga harus diperhatikan, ada protein hewaninya, perilaku hidup bersih dan sehat pun tak kalah penting,” terangnya. (*)