CIREBON, fajarsatu.com – H. Kardaya Warnika bersama mitra kerja mengunjungi masyarakat Desa Losari Lor Kecamatan Losari Kabupaten Cirebon, dalam rangka sosialisasi KIE dan Program Bangga Kencana pencegahan stunting bersama BKKBN, Selasa (14/5/2024).
Dalam kunjungan tersebut Kardaya didampingi Nenden Nuraini dari BKKBN Provinsi Jawa Barat, Eni Sri Hartuti dari BKKBN Kabupaten Cirebon, serta kuwu Desa Losari Lor, Entis Sutisna.
Terlihat begitu antusias ratusan masyarakat Losari Lor untuk mengikuti Sosialisasi bangga kencana BKKBN. Apalagi dalam acara tersebut ada doorprize yang disediakan panitia, dengan berbagai hadiah menarik seperti kompar gas, magiccom, setrika listrik dan lainnya.
Dalam kunjungannya Kardaya Warnika yang merupakan anggota DPR RI Komisi IX DPR-RI Dapil Jabar VIII meliputi Kota dan Kabupaten Cirebon dan Indramayu didampingi bersama mitra menyampaikan pentingnya bersilaturahmi serta pencegahan stunting pada anak.
“Karena silahturahmi itu penting untuk nambah panjang umur dan banyak rezki, serta dalam berkeluarga juga harus terencana dan berkwalitas,” kata Kardaya.
Kardaya juga menyampaikan banyak terimakasih kepada masyarakat desa Losari Lor karena telah memilihnya kembali menjadi wakil rakyat, dan saat ini terpilih kembali menjadi anggota DPR RI pada periode 2024-2029.
“Terima kasih kepada masyarakat Losari Lor yang memilih saya hingga saya terpilih kembali menjadi wakil rakyat, dan insyaallah nanti pada 1 Oktober 2024 dilantik,” ucap Kardaya.
Kardaya juga menyampaikan pentingnya dalam berkeluarga harus direncanakan karena akan menjadi keluarga yang bahagia sejahtera sehingga negara juga ikut bahagia.
“Dalam berkeluarga yang diinginkan bukan hanya sakinah mawahdah warohmah saja, tapi dalam berkeluarga harus berkwalitas dan terencana, agar memiliki keturunan yang SDM mumpuni,” ujarnya.
Untuk mewujudkan itu lanjut Kardaya calon pengantin harus memiliki surat sehat agar anaknya kelak sehat tidak terkena stunting. Karena stunting bisa merepotkan keluarga seumur hidupnya.
“Makanya saat hamil harus dijaga sampai 1000 hari kehidupan pertama jangan sampai kena penyakit, lingkungan juga di jaga karena anak adalah aset paling utama,” ujarnya.
Dikatakan Kardaya, stunting adalah kekurangan gizi pada bayi 1000 hari pertama kehidupannya, sehingga menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak.
“Anak yang terkena stunting akan mengalami, Ceret, Kutet dan Bodoh, untuk itu kita harus benar-benar mencegahnya,” ujarnya.
“Karena mengalami kekurangan gizi menahun (kronis) maka bayi stunting tumbuh lebih pendek dari standar balita seumurnya, namun tidak semuanya yang bertubuh pendek itu stunting, karena yang terkena stunting selain pendek juga bodoh, untuk itu mari kita sama-sama cegah anak agar tidak terjadi stunting,” ungkapnya. (de)