JAKARTA, fajarsatu.com – Duta Besar Republik (Dubes RI) untuk Mesir, Dr. (H.C.) Lutfi Rauf dalam pertemuan dengan wakil Menperindag (wamemindah) Mesir membahas tentang tindaklanjut pembentukan Komite Perdagangan Bersama atau Joint Trade Committee (JTC) paska kunjungan Menteri Perdagangan RI ke Mesir dan upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam kemudahan berusaha dan investasi kedua negara, rencana pertemuan Delegasi Perdagangan dan Investasi Mesir di Indonesia, mekanisme pengaturan perdagangan, termasuk penjajakan usaha patungan Indonesia-Mesir di Suez Canal Economic Zone(SCEZ) dan penjajakan ke arah kesepahaman Free Trade Agreement Indonesia-Mesir
Hal ini disampaikan Duta Besar Lutfi Rauf dalam pertemuan dengan Asisten menteri Perdagangan dan Industri Mesir dan Kepala Egyptian Commercial Services (ECS), Yahya Al Wathiq Billah di Kantor Kementerian Perdagangan dan Industri Mesir yang baru di New Administrative Capital Egypt pada Kamis 31 Juli 2024, Dubes RI menjelaskan perlunya upaya bersama dalam rangka menindaklanjuti kesepahaman JTC Indonesia-Mesir dimaksud.
“Sesuai harapan Menteri Perdagangan RI, pelaku bisnis utama Mesir dapat langsung melakukan pertemuan bisnis dengan pelaku usaha di Indonesia membahas peningkatan ekspor dan investasi kedua negara”, demikian papar Dubes Lutfi yang didampingi oleh Atase Perdagangan, M. Syahran Bhakti S., Koordinator Fungsi Ekonomi, Tennike dan Sekretaris Kedua Ekonomi KBRI Kairo Rifki Rustam Arsyad.
Wakil Menteri Perdagangan dan Industri, Yahya Al Wathiq Billah menyambut baik ajakan dan harapan Duta Besar RI untuk Mesir dan akan mengagendakan kunjungan official visit Kementerian Perdagangan dan Industri ke Indonesia pada tahun 2023 ini dan mengharapkan dapat bertemu dengan Kementerian Perdagangan RI, BKPM, KADIN, BUMN dan para pelaku usaha Indonesia. Yahya Al Wathiq Billah juga mengajak para pelaku usaha Indonesia untuk dapat berinvestasi di Mesir dan memanfaatkan kemudahan-kemudahan berusaha di Mesir termasuk memanfaatkan peluang berinvestasi di Suez Canal Economic Zone (SCEZ).
Yahya juga mengapresiasi skema transaksi imbal dagang yang telah diinisiasi oleh kedua negara. Pemerintah Mesir sangat mendukung kegiatan transaksi imbal dagang Indonesia-Mesir ini karena memberikan banyak keuntungan bagi kepentingan perdagangan kedua negara, termasuk Mesir membutuhkan banyak produk-produk pendukung industri Mesir.
“Mesir memiliki konsumen terbesar di Afrika, dan untuk memenuhi kebutuhan pasar di regional Afrika, Timur Tengah dan Eropa, Mesir membutuhkan produk-produk pendukung industri dan Indonesia selama ini menjadi mitra strategis Mesir dalam memenuhi kebutuhan Mesir,” ungkap Yahya.
“Saya berharap intensitas kerja sama di bidang ekonomi, perdagangan, business to business antara Indonesia dan Mesir terus meningkat,” tutup Yahya.
Meeting bersama menperindag RI
Meeting tersebut bagian dari kunjungan resmi Wakil Mentri Perdagang Mesir ke RI yang tadi pagi jg diterima Mendag RI
Dalsm meeting di Menara KADIN lt 29 tsb Wamendag Mesir di damping oleh pejabat senior Mesir & Atase perdagangan Mesir Kedubes Mesir di Jakarta
Dlm pertemuan tetsebut Wamen Mesir mempresentasikan berbagai peluang bisnis dan investasi di Mesir
Dari kemudahan-kemudahan untuk ekpor berbagai produk RI ke Mesir dan mengajak pengusaha-pengusaha RI untuk investasi di freezon di Mesir umtuk memproduksi minyak goreng sawit, produksi otomotif, produksi obat-obaytan dan lain-laing dengan kebasan pajakmasuk di Mesir dam bebas pajak untuk elspor ke berbagai negara di dunia yang Mesir memiliki keistimewan letak strategis dan kerjasama free tax export ke puluhan negara Eropa & USA dan lain-lain.
Chairman Of Indonesia – Egypt Business Council (IEBC,), H. Dede Muharam, Lc bersama beberapa pengusaha senior RI.
memberi kenangan produk kopi (1000 Cafe) krpada Wakil Mentri Perdagangan Mesir di tower KADIN lantao 29 Jalarta,. bersama beberapa pengusaha senior RI.
“Semoga Allah memberi barokah pada dua negara yang bersaudara,” kata Dede. (irgun)