CIREBON, fajarsatu.cim – “Selamat pagi! pagi, pagi, pagi, selamat pagi.”
“Siapa kita ?”
“Santri Ar Rahmat, santri itu kereeeeen.”
Luar biasa, antusias santri Ar Rahmat dalam mengikuti seminar yang sangat keren begitu tinggi. Seminar ini merupakan bagian dari rangkaian milad Ar Rahmat ke-19. Kegiatan seminar ini sangat tepat disaat remaja dalam keadaan labil dan sedang mencari jati diri. Seminar ini mengambil tema : “Mengatasi tantangan remaja dalam bingkai Islam.”
Umi Hj.Yeni Fitriyani, M.Pd. selaku Pengasuh Ponpes Modern Ar Rahmat sekaligus kepala MA Unggulan Ar Rahmat menjadi pemateri tunggal. Ummi Yeni dikenal sebagai pemateri handal dengan segudang pengalaman. Beliau mampu “menghipnotis” para peserta seminar menjadi lebih cair, interaktif, komunikatif dan menyenangkan.
Dihadapan 400 santriwan-santriwati serta puluhan ustadz dan ustadzah beliau membawakan materi dengan lugas, tegas, humoris dan berwibawa. Sesekali beliau keluar dari tempat duduknya menyapa para peserta sampai ke belakang, terkadang naik ke panggung memperagakan materi yang disampaikan.
Para peserta begitu menikmatinya meskipun waktunya cukup lama hampir dua jam. Ditambah panitianya cukup piawai mengkondisikan para peserta dengan memberikan puluhan doorprize bagi peserta yang bisa menjawab pertanyaan atau sekadar berani tampil ke depan.
Seminar ini sengaja disajikan sesuai dengan kebutuhan remaja, serta dilatarbelakangi oleh keprihatinan tentang kenakalan remaja yang terus meningkat. Dilihatdari data BPS sejak tahun 2021 kasus kriminalitas remaja mencapai 357.743 Sementara menurut data Komnas HAM sejak bulan Mei – Desember 2023 kekerasan seksual mencapai 4.57.743 kasus.
Beberapa rangkuman seminar diantaranya :
Pertama, para santri dimotivasi untuk selalu bersyukur kepada Allah SWT karena bisa berada di pesantren Ar Rahmat dalam keadaan sehat walafiat. Perjuangan dan pengorbanan begitu besar dari diri sendiri, orang tua dan sanak keluarga tercinta. Waktu, tenaga, fikiran bahkan harta dikeluarkan demi putra-putrinya agar bisa menimba ilmu di Pesantren. Ummi Yeni mengatakan kepada peserta yang hadir : “Saat ini ananda harus menekadkan diri untuk membalas segala kebaikan orang tua dengan prestasi yang membanggakan.” Ujarnya dengan menggebu-gebu.
Kedua, saat ini permasalahan remaja begitu kompleks perlu penanganan intensif dan terstruktur agar mereka tidak terjerumus kepada hal-hal negatif. Dan untuk menanganinya dibutuhkan ilmu yang mumpuni, lingkungan yang baik serta kerjasama dengan berbagai pihak. Membahas remaja dengan segala kelebihan dan keunikannya memang tidak ada habisnya. Terlebih remaja saat ini berbeda dengan remaja beberapa tahun lalu. Karena remaja saat ini terlahir bersamaan dengan berkembangnya teknologi yang begitu masif sehingga mempengaruhi keberbagai karakter mereka.
Remaja di Pesantren Ar Rahmat termasuk Generasi Z, sering disingkat menjadi Gen Z dan dalam bahasa sehari-hari dikenal sebagai Zoomers. Zoomers adalah mereka yang lahir pada tahun 1997 hingga 2012. Sebagian besar Generasi Z anggota dari anak-anak Generasi X atau Milenial yang lebih tua. Generasi Z lahir pada awal Abad ke-21, dan sebagai generasi pertama yang tumbuh dengan akses Internet dan teknologi digital sejak usia muda.
Dalam menghadapi remaja saat ini, kita dituntut untuk mengetahui berbagai tantangan remaja agar mudah dalam mencari solusi. Setidaknya ada tiga tantangan fundamental yang perlu perhatian khusus. Ketiga tantangan tersebut ialah pertama, tantangan Teknologi. Pada dasarnya teknologi sifatnya netral, tergantung penggunanya. Apabila dimanfaatkan dengan baik maka hasilnya baik. Namun, apabila digunakan kurang baik atau tanpa batas, akan berakibat fatal.
Di pesantren Ar Rahmat seluruh santri dilarang membawa Hp, gadgate, tablet, laptop dan sejenisnya namun ketika pembelajaran di Sekolah diberikan fasilitas maksimal agar mereka bisa mengakses berbagai ilmu dan informasi yang bermanfaat. Tentunya dalam pengawasan ustad-ustdzah atau pembimbing. Mereka begitu antusias mengoperasikan alat tersebut bahkan sebagian dari mereka sudah mampu menciptakan produk yang bermanfaat dengan memanfaatkan teknologi digital.
Kedua, tantangan lawan jenis. Diusia pubertas dibutuhkan pemahaman, arahan dan bimbingan intensif dari Asatidz – Asatidzah, namun bukan berarti mereka tidak boleh berinteraksi dengan lawan jenis, ada saat-saat tertentu seperti kegiatan organisasi, kegiatan bersama dengan bimbingan dan pengawasan ustad- ustadzahnya. Rasa penasaran atau suka kepada seseorang merupakan fitrah yang tidak bisa dibendung dan itu bagian dari anugerah Allah SWT. Tugas kita adalah mengarahkan fitrah tersebut ke jalur yang tepat serta mendorong mereka agar cita-citanya tercapai tanpa terganggu dengan lawan jenis.
Ketiga, tantangan kesabaran. Sabar itu merupakan salah satu kunci kesuksesan dan sabar tidak ada batasnya. Remaja dimasa produktifnya sangat membutuhkan semacam “rem” mengenai kesabaran. karena gejolak yang ada dalam dirinya begitu tinggi namun belum bisa melihat secara utuh menyeluruh sehingga terkadang remaja melakukan hal-hal yang diluar dugaan. Karena gengsi, ego dan harga diri lebih mendominasi mereka.
Dipenghujung seminar, ummi Yeni mendemonstrasikan keahliannya dengan mengeluarkan dua buah balon yang berisi air dan satu lagi berisi angin. Kemudian balon yang berisi air diletakkan diatas lilin yang menyala. Dan apa yang terjadi ? Balon tersebut tidak meletus dan airnya tetap utuh. Lalu ummi Yeni meletakkan balon yang bersi angin ke atas lilin yang menyala. Dan apa yang terjadi ? balon tersebut meletus dengan kencang yang membuat para peserta kaget.
Dari demonstrasi ini, ummi Yeni mengajak seluruh peserta bisa mengambil hikmah. Seseorang yang seimbang antara ilmu agama dan umum, ketika diuji oleh Allah SWT berupa kepanasan, kekerasan, kepahitan, maka dia akan tetap b BBMbertahan. Namun ketika seseorang yang kosong dengan ilmu dan pengalaman, maka akan terombang-ambing tidak menentu.
Selesai acara, beberapa santri sempat diminta komentarnya, “Acaranya bagus, seru dan banyak ilmu yang didapat.” Ujar Raka. Berbeda lagi dengan pendapat Fiqih, “Acaranya ok banget, temanya juga cocok dengan kondisi remaja saat ini dan ada doorprize yang menarik.”
Semoga seminar ini memberikan manfaat buat semuanya. (and)