Rabu, 21 Mei 2025
  • Login
fajarsatu.com
  • Home
  • Ciayumajakuning
    • Cirebon
    • Kuningan
    • Indramayu
    • Majalengka
  • Jabar
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Sastra & Budaya
  • Opini
  • Wisata
  • Teknologi
  • DPRD Kota Cirebon
No Result
View All Result
  • Home
  • Ciayumajakuning
    • Cirebon
    • Kuningan
    • Indramayu
    • Majalengka
  • Jabar
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Sastra & Budaya
  • Opini
  • Wisata
  • Teknologi
  • DPRD Kota Cirebon
No Result
View All Result
fajarsatu.com
No Result
View All Result

Spirit Literasi dan Kolaborasi di UMC

Admin
01/07/2024 22:39
in Opini
0
Spirit Literasi dan Kolaborasi di UMC
Share on FacebookShare on Twitter

Work online and earn real money

Oleh: Syamsudin Kadir
Penulis Buku “Pemuda Negarawan”

O

Kamis 27 Juni 2024 saya memenuhi undangan Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (HIMA Komunikasi) Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) untuk menjadi narasumber pada acara bedah buku saya yang berjudul “Pemuda Negarawan”. Menghadiri undangan semacam ini menjadi motivasi bagi saya untuk terus belajar. Bukan saja tentang gagasan, tradisi literasi dan komunikasi di hadapan generasi muda tapi juga untuk memastikan bahwa pemuda masih pada frekwensi yang sama: kolaborasi.

Pada sesi ini saya menyampaikan beberapa poin penting, pertama, media massa, media online dan media sosial adalah modal penting pemuda era ini dan ke depan. Kita harus akui secara jujur bahwa setiap kita memiliki akun media sosial. Hari-hari kita akrab dengan media sosial dan segala konten yang kita publikasi pada laman-laman tersebut. Kita mesti mengisi media sosial kita dengan hal-hal yang bermutu dan bermanfaat. Kita harus menjadi duta konten positif bagi semua media yang ada, terutama media sosial yang kita punya.

Kedua, buku “Pemuda Negarawan” merupakan antologi artikel dari 31 penulis beragam profesi yang berasal dari berbagai kota. Berisi tentang pemuda sekaligus lakon atau kontribusinya dalam perjalanan bangsa Indonesia, baik dulu dan kini maupun ikhtiar ke depan. Kontribusi pemuda yang dimaksud mencakup gagasan, aksi sosial, karya ilmiah, seni budaya dan inovasi kekinian lainnya. Bahkan pemuda mengontribusikan dirinya bagi bangsa dan negara sebagai leader di berbagai sektor.

Bacajuga

Dukung Pembangunan Sekolah Rakyat, Kementerian ATR/BPN Lakukan Verifikasi dan Kesesuaian Tata Ruang

Peringati Hari Kebangkitan Nasional ke-117, Kementerian ATR/BPN Gelar Upacara dan Tekankan Semangat Menjawab Tantangan Zaman

Reformasi Tata Kelola ZISWAF PUI Pasca Muktamar ke-15

Ketiga, pemuda adalah elemen penting dalam sejarah perubahan di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Pemuda memiliki potensi yang membuatnya nampak unik dan punya peranan dalam berbagai peristiwa sejarah.

Keempat, pemuda akrab dengan elemen kunci. Elemen kunci yang khas dan identik dengan pemuda adalah sebagai berikut: (1) intelektualitas, (2) moralitas, (3) independensi, (4), kreatif-inovatif, (5) jaringan atau koneksi, (6) aktivisme – aksi sosial, dan (7) lakon sejarah. Bila pemuda memiliki elemen kunci tersebut maka pemuda sangat mungkin menjadi kekuatan yang diperhitungkan bahkan dapat menjalankan peranan strategisnya sebagai negarawan muda.

Kelima, pertanyaannya, mengapa Pemuda Negarawan? Elemen kunci yang melekat pada pemuda memungkinkannya untuk menjadi pemimpin di setiap momentum sejarah. Di samping itu, pemuda juga merupakan katalisator perubahan sekaligus penerus kepemimpinan di tengah masyarakat bahkan bangsa dan negara. Kuncinya adalah komunikasi, tradisi literasi dan kolaborasi.

Keenam, pemuda negarawan lebih tertarik untuk berkontribusi pada upaya memajukan bangsa dan negaranya. Karena itu, pemuda memiliki agenda yang memungkinkannya untuk berperan aktif pada pembangunan bangsa. Diantara yang bisa dilakukan oleh pemuda kini dan ke depan adalah sebagai berikut: pematangan potensi intelektual, moral, independen, entrepreneurship, jaringan atau koneksi, aktivisme – aksi sosial, dan peran sejarah. Hal lain, pemuda juga perlu perkuat basis ekonomi dan inovasi-kreatifitas.

Di samping itu, pemuda juga perlu melakukan penguatan kontribusi dan advokasi sosial, akselerasi karir vertikal (birokrasi) dan profesi berbasis kompetensi, perluasan jaringan dan kolaborasi lintas sektor, dan menjadikan teknologi sebagai medan karya dan kompetisi berbasis nilai luhur.

Ketujuh, secara khusus saya memiliki beberapa “The Challenge of New Ideas” untuk para pemuda Indonesia, termasuk mahasiswa UMC. [1], catat nama dan silaturahim kepada 10 pakar komunikasi terbaik dan 10 pengusaha muda terbaik Indonesia. [2], buat audisi Duta Komunikasi PTM Se-Indonesia. [3] tulis prestasi terbaik yang hendak digapai selama 6 bulan, 1 tahun, 5 tahun, 10 tahun dan 50 tahun ke depan. [4] silahkan baca buku-buku ini: (1) Berpikir dan Berjiwa Besar karya David J Schwarth, (2) Atomic Habit (James Clear), (3) Plan Your Success (Syamsudin Kadir), dan (4) Tomorrow is Today (Rhenald Kasali).

Kedelapan, pemuda negarawan adalah pemuda yang memiliki visi hidup dan visi sosial. Secara sederhana, visi tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut: Visi Diri + Visi Sosial + Kebermanfaatan + Visi Akhirat = Untung Bertubi-tubi. Bila pemuda Indonesia memiliki rumusan visi semacam itu maka besar kemungkinan mereka mampu mencapai puncak sejarah sebagai pemuda negarawan.

Momentum sejarah memang tidak boleh dibiarkan berlalu begitu saja. Kita harus berupaya untuk mengisinya dengan berbagai peranan terbaik. Bagaimana pun, waktu adalah masa berkarya. Waktu yang bisa kita klaim sebagai umur kita adalah waktu yang kita isi dengan karya terbaik dan bermanfaat. Sisanya adalah umur sia-sia.

Sebagai renungan, mari kita telisik sejenak sejarah perjalanan bangsa kita. Tak sedikit perempuan yang berjasa bagi bangsa ini. Bahkan mereka dikenang sebagai pahlawan kemerdekaan atau nasional. Mereka adalah pemudi pada zamannya. Mereka adalah Laksamana Malahayati, Cut Nyak Meutia, Cut Nyak Dien, HR. Rasuna Said, Fatmawati, Rohana Kuddus, Dewi Sartika, Siti Manggopoh, Nyi Ageng Serang, Raden Adjeng Kartini (RA. Kartini), Andi Depu Maraddia Balanipa, Opu Daeng Risadju, Siti Walidah, dan Ratu Nahrasiyah.

Kita bisa menyaksikan bahwa mereka semua merupakan pahlawan perempuan Indonesia. Namun ada yang berbeda dari mereka. Perbedaan itu menjadi inspirasi tersendiri bagi kita saat ini, terutama dari aspek literasi. Kita menyaksikan bahwa RA. Kartini menulis buku berjudul “Habis Gelap, Terbitlah Terang”. Buku ini dibaca dan dikaji oleh banyak kalangan, bahkan menjadi inspirasi berbagai pergerakan sosial.

Begitulah manfaat dan dampak buku bagi sebuah bangsa. Awalnya hanya tulisan sederhana seorang pemudi bernama RA. Kartini, lalu mampu menggerakan sebuah bangsa untuk berbenah bahkan melawan berbagai kezaliman kaum penjajah pada zamannya. Bagi saya, buku adalah kartu nama, aset dan investasi. Dengan menulis buku berarti kita mencicil sejarah kita sendiri sebagai generasi baru Indonesia.

Tak ada jalan lain, sebagai pemuda kita harus berbenah diri. Walau kita harus mencicilnya dari hal-hal yang kita bisa. Kita harus mulai dari akhir. Kita mesti menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut sebagai pemandu. Apa prestasi yang hendak kita gapai?, kita ingin meninggal dalam kondisi apa?, kita ingin dikenang sebagai apa?, apa yang hendak kita wariskan kepada orang-orang yang kita cinta? Semoga sejarah dan akan terus bersama kita. Jangan titipkan sejarah kepada siapapun! (*)

Related Post

USK Majalengka Siapkan Lulusan Kerja di Jepang
Opini

Reformasi Tata Kelola ZISWAF PUI Pasca Muktamar ke-15

Admin
21/05/2025 13:05
Opini

Admin
21/05/2025 10:41
Modal Penting Menggapai Kesuksesan
Opini

KDM Hanya Manusia Biasa

Admin
19/05/2025 09:41
Modal Penting Menggapai Kesuksesan
Opini

Tantangan Partai Politik Baru

Admin
16/05/2025 08:50
Aksi Turun Tangan: KDM, Barak TNI dan Kita
Opini

Muktamar ke-15 dan 108 Tahun PUI

Admin
15/05/2025 10:01
Aksi Turun Tangan: KDM, Barak TNI dan Kita
Opini

Aksi Turun Tangan: KDM, Barak TNI dan Kita

Admin
14/05/2025 12:16
Opini

Formasi,  Kegelisahan dan Harapan Pejabat Fungsional

Admin
14/05/2025 11:06
Motivasi Kejam untuk Kehidupan yang Lebih Kejam
Opini

Motivasi Kejam untuk Kehidupan yang Lebih Kejam

Admin
12/05/2025 08:55

Populer

  • Kuwu Desa Bobos Akan Somasi Oknum Wartawan Media Online Terkait Berita Sepihak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • USK Majalengka Siapkan Lulusan Kerja di Jepang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muktamar ke-15 dan 108 Tahun PUI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemkot Cirebon Sosialisasi Sistem Pengawasan Perizinan Berbasis Risiko untuk Dukung Investasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inilah Daftar Nama 176 Kuwu Baru se-Kabupaten Cirebon

    205 shares
    Share 205 Tweet 0
  • About
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer

© 2019 PT Karna Karya Abadi. All rights reserved. didukung Jasa Pembuatan Website

No Result
View All Result
  • Home
  • Ciayumajakuning
    • Cirebon
    • Kuningan
    • Indramayu
    • Majalengka
  • Jabar
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Sastra & Budaya
  • Opini
  • Wisata
  • Teknologi
  • DPRD Kota Cirebon

© 2019 PT Karna Karya Abadi. All rights reserved. didukung Jasa Pembuatan Website

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

error: Content is protected !!