MAJALENGKA, fajarsatu.com-Budaya kewirausahaan dan pengembangannya sangat penting bagi siswa SMA, terutama bagi mereka yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Salah satu sekolah yang memiliki program pengembangan jiwa kewirausahaan yang patut dicontoh adalah SMAN 1 Bantarujeg yang terletak di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
SMA ini memfasilitasi para siswa untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan dengan mengajarkan cara budidaya ikan lele dalam ember, pengolahan menjadi produk olahan seperti stik lele, nugget lele, dan basole, serta pemasarannya. “Sekolah ini menyadari potensi besar dari bisnis budidaya ikan lele olahan, dan telah berhasil mengembangkan program ini,” jelas Kepala SMAN 1 Bantarujeg, H Toto Warsito, S.Ag, M.Ag kepada fajarsatu.com, kemarin (12/08/2024).
Dikatakan, H Toto, program pengembangan jiwa kewirausahaan bagi para siswa di SMAN 1 Bantarujeg dilakukan terutama dengan melakukan budidaya Ikan Lele dalam Ember.
Program ini fokus pada pembelajaran cara budidaya ikan lele dalam ember dan para siswa belajar tentang prinsip-prinsip dasar budidaya ikan lele seperti persiapan kolam, pemberian pakan, pengontrolan kualitas air, dan pengambilan ikan. Selain itu, para siswa juga diajarkan tentang metode pemeliharaan ikan lele yang baik dan benar.
Dalam program ini, kata H Toto, para siswa belajar langsung tentang cara merawat ikan lele. Mulai dari pengisian air pada ember atau tempat ikan, hingga cara memberikan makanan secara teratur. Selain itu, siswa juga diajarkan tentang pembersihan pembuangan kotoran dan media pakan yang digunakan.
Setelah budidaya berhasil kata H Toto, kemudian dilakukan pengolahan produk olahan Ikan Lele. “Setelah ikan lele mencapai ukuran yang cukup besar, siswa diajarkan teknik pengolahan menjadi produk olahan seperti stik lele, nugget lele, dan basole. Para siswa belajar tentang teknik pembuatan produk olahan ikan lele, mulai dari penyimpanan ikan, pemotongan, hingga pengolahan produk dengan bahan tambahan lainnya seperti tepung,” ujarnya.
Lanjut H Toto, produk olahan ikan lele yang dihasilkan merupakan produk yang bermutu dan didistribusikan ke pasar lokal. Program ini berdampak positif pada ekonomi lokal, dengan memberikan kesempatan bagi para siswa untuk belajar dan berbisnis yang nantinya bisa menginspirasi masyarakat sekitar.
Ditambahkannya, para siswa yang terlibat dalam program ini juga belajar tentang pemasaran produk olahan ikan lele yang mereka hasilkan. Mereka belajar tentang strategi pemasaran termasuk membentuk jejaring bagi produk olahan yang mereka jual di pasar lokal. “Siswa juga diberikan pelatihan keterampilan sosial yang berhubungan dengan pemasaran, seperti cara berkomunikasi dengan konsumen, cara mempertahankan kualitas produk, serta cara mengelola penghasilan yang didapat dari bisnis mereka,” paparnya.
Ditambahkan H Toto, SMAN 1 Bantarujeg adalah salah satu sekolah yang berhasil mengimplementasikan program pengembangan jiwa kewirausahaan melalui budidaya ikan lele dalam ember, pengolahan menjadi produk olahan, dan pemasarannya. “Program ini bukan hanya memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar tentang usaha, tetapi juga memberikan dampak positif pada ekonomi lokal dan masyarakat sekitar. Diharapkan program seperti ini bisa menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah yang lain untuk melatih siswa dalam pengembangan jiwa kewirausahaan,” tandasnya. (eko)