CIREBON, fajarsatu.com – Di tengah kesibukannya, KaLapas Narkotika Kelas IIA Cirebon, dialah seorang pemimpin yang berdiri teguh dan penuh dedikasi, dia adalah Ramdani Boy, Bc.IP., S.Sos., M.Si. Kepala Lapas Narkotika Cirebon.
Pria kelahiran Lubuk Alung, 5 September 1968 ini adalah sosok yang dikenal sebagai teladan dan inspirasi, bukan hanya bagi jajaran pemasyarakatan tetapi juga bagi masyarakat luas. Dengan segudang prestasi, ia telah menunjukkan kemampuan luar biasa sebagai Kalapas selama 11 bulan kepemimpinannya, yang bertepatan dengan perayaan ulang tahunnya yang ke-56.
Lulusan Akademi Ilmu Pemasyarakatan angkatan ke-24 ini tidak hanya berhenti pada pendidikan formal. Ia juga menempuh studi di Universitas Tadulako, jurusan Administrasi Negara, dan melanjutkan pendidikannya di Universitas Indonesia, jurusan Psikologi.
Kombinasi pendidikan ini memperkuat kemampuannya dalam memahami dinamika kepemimpinan dan perilaku manusia, yang terbukti sangat bermanfaat dalam pengelolaan lembaga pemasyarakatan.
Di bawah komandonya, Ramdani Boy telah berhasil mengubah wajah Lapas Narkotika Kelas IIA Cirebon dengan berbagai pembangunan penting. Tak ayal, ia dijuluki sebagai “Bapak Pembangunan”.
Beberapa gedung baru telah berdiri megah di dalam Lapas Narkotika Cirebon, mulai dari lapangan tenis hingga renovasi aula utama, dapur, dan poliklinik. Setiap sudut lapas kini mencerminkan semangat perubahan yang terus ia kobarkan.
Namun, prestasi Ramdani Boy tak hanya berfokus pada aspek fisik infrastruktur saja Tekadnya untuk memajukan pemasyarakatan diwujudkan melalui upaya deteksi dini dan pemberantasan narkoba. Dengan kerja sama erat bersama Aparat Penegak Hukum (APH) setempat, ia sukses menjaga keamanan dan ketertiban di lapas serta meminimalisir gangguan kamtibmas.
Sebagai seorang visioner, Ramdani Boy atau yang biasa disapa Boy, tidak henti-hentinya mencetuskan inovasi. Ia merombak sistem pembinaan kemandirian, menciptakan alur satu pintu yang lebih efisien dan tepat sasaran. Ini memungkinkan warga binaan untuk mendapatkan pelatihan dan pembinaan yang jelas hasilnya, baik untuk masa depan mereka maupun untuk keberhasilan program rehabilitasi.
Di bawah kepemimpinannya, Lapas Narkotika Kelas IIA Cirebon berhasil mempertahankan predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK), menjadi lapas percontohan dalam layanan rehabilitasi narkotika, layanan kesehatan, serta layanan disabilitas se-Indonesia. Gelar-gelar ini bukan sekadar simbol, melainkan bukti konkret dari dedikasi dan kepemimpinan seorang Ramdani Boy.
Pria kelahiran Padang Pariaman ini adalah sosok yang tak kenal lelah. Melalui tangannya, Lapas Narkotika Kelas IIA Cirebon berubah menjadi institusi yang bukan hanya mengutamakan keamanan, tetapi juga pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas.
Dengan pendekatan kepemimpinan yang bijaksana dan penuh empati, Ramdani Boy adalah contoh nyata bagaimana seorang pemimpin mampu mengubah institusi dari dalam, membawa kebaikan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Ramdani Boy, sang “Bapak Pembangunan” dan pelopor pemasyarakatan modern, akan terus dikenang sebagai sosok panutan, yang dengan rendah hati melangkah menuju masa depan gemilang. (de)