MAJALENGKA, fajarsatu.com – Pemerintah Kabupaten Majalengka (Pemkab Majalengka) tengah berupaya keras untuk menurunkan angka stunting.
Upaya ini ditandai dengan pelaksanaan kegiatan pengarahan bersama tim pembaruan data stunting di Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka.
“Saya bersama Pak Pj Sekda dan Pak Kepala Dinas Kesehatan telah memberikan arahan serta bertemu dengan tim updater,” ujar Pj Bupati Majalengka, Dedi Supandi, Kamis (26/9/2024).
Dedi menjelaskan, bahwa tim pembaruan data stunting bertugas untuk melakukan survei di berbagai desa dan kecamatan, mencatat serta melaporkan perubahan angka stunting di Kabupaten Majalengka.
Dedi menambahkan bahwa pembaruan data stunting akan dilakukan hingga akhir September dan awal Oktober.
“Tim dari Dinkes akan turun ke lapangan untuk melakukan survei kondisi stunting dan segera mengupdate datanya,” ungkapnya.
Setelah pembaruan data, tim enomerik juga akan terjun ke lapangan pada bulan Oktober untuk melakukan analisis lebih mendalam. Hasil angka stunting dari bulan Oktober ini akan diumumkan tahun depan.
Menurut Dedi, saat ini terdapat penurunan angka stunting sebesar 0,2 persen, dari 24,3 persen menjadi 24,1 persen. “Ini merupakan hasil pengukuran yang dilakukan pada bulan Oktober 2023,” katanya.
Bagi Pemkab Majalengka, pembaruan data stunting sangat penting untuk perumusan kebijakan yang tepat. Dedi menekankan, kebijakan yang baik harus didasarkan pada data yang akurat.
Oleh karena itu, pihaknya meminta tim updater untuk melakukan pengumpulan data yang valid dan dapat diandalkan.
Ia menandaskan, bahwa dengan data yang tepat maka pemerintah daerah dapat mengambil langkah-langkah yang sesuai, sehingga penanganan stunting dapat lebih terarah sesuai dengan kebutuhan masing-masing kecamatan dan desa. (hen)