KUNINGAN, fajarsatu.com – Dalam upaya mempererat sinergi dengan media, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon menggelar acara Journalist Class sebagai bagian dari Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024. Acara yang berlangsung di Kabupaten Kuningan ini dihadiri oleh 37 jurnalis dari wilayah Ciayumajakuning. Kegiatan ini menandai komitmen OJK dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di kalangan masyarakat melalui peran media yang vital. Agus Muntholib, Kepala OJK Cirebon, menekankan dalam sambutannya bahwa media memiliki peran strategis dalam menyebarluaskan informasi keuangan kepada masyarakat.
Kredit BPR tumbuh 1,10 persen menjadi Rp2,10 triliun sedangkan permodalan BPR masih terjaga sebesar 26,23 persen per Juni 2024.
Namun demikian, Aset mengalami sedikit penurunan sebesar 0,63 persen dan DPK menurun sebesar 7,17 persen.
Porsi penyaluran BPR di Ciayumajakuning terhadap penyaluran kredit di Jawa Barat per Juni 2024 sebesar 12,02 persen.
Sementara DPK sebesar 13,16 persen jika di bandingkan DPK yang dihimpun BPR di Jabar.
OJK Cirebon akan terus mendorong ekosistem perbankan yang sehat di Ciayumajakuning dengan meningkatkan sinergi, kolaborasi dan kerja sama.
Selain itu, OJK Cirebon juga melakukan pengawasan terhadap delapan Lembaga Keuangan Mikro/Syariah (LKM/S) serta dua perusahaan pergadaian.
Kinerja LKM/S di per Juni 2024 menunjukkan penurunan secara yoy dari sisi aset sebesar 10,49 persen menjadi Rp22,13 miliar.
Pinjaman yang di salurkan menurun 23,55 persen menjadi Rp19,69 miliar dan DPK menurun 0,36 persen menjadi Rp13,46 miliar.
Pembiayaan yang di salurkan LKM/S menurun sebesar 2,87 persen menjadi Rp15,08 miliar.
Hingga Juni 2024, jumlah investor pasar modal di Ciayumajakuning tercatat sebanyak 301.598 Single Investor Identification (SID) atau tumbuh 5,66 persen secara ytd.
Namun, akumulasi transaksi saham mengalami penurunan sebesar Rp188,04 miliar atau 18,35 persen.
Ini menunjukkan antusiasme masyarakat Ciayumajakuning dalam berinvestasi di pasar modal kian meningkat.
Melalui kolaborasi dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jabar, OJK Cirebon telah melakukan tujuh kali Sekolah Pasar Modal (SPM). (*)