CIREBON, fajarsatu.com – Ratusan warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cirebon menggunakan hak pilihnya dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024, Rabu (27/11/2024).
Para napi tersebut mencoblos di dua Tempat Pemungutan Suara (TPS), yaitu TPS 902 dan 903, yang telah disiapkan di dalam area lapas.
Pantauan di lokasi menunjukkan suasana yang penuh antusiasme dari para napi yang mengikuti proses pencoblosan.
Sebelum memasuki bilik suara, para napi terlihat tertib berbaris di pintu masuk untuk memastikan nama mereka terdaftar sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT) di TPS tersebut.
Setelah nama mereka terkonfirmasi, napi diminta duduk di kursi yang telah disediakan sambil menunggu giliran dipanggil oleh petugas untuk menerima surat suara.
Sebelum mencoblos, mereka juga telah kami beri sosialisasi bersama pihak KPU.
“Kami melihat antusiasme mereka luar biasa, terlihat dari banyaknya pertanyaan yang mereka ajukan saat sosialisasi,” ujar Kepala Lapas Kelas I Cirebon, Yan Rusmanto, saat ditemui usai proses pencoblosan.
Proses pencoblosan di TPS ini dilakukan dengan efisien.
Setiap TPS dilengkapi dengan empat bilik suara untuk mempercepat antrean.
Setelah mencoblos, para napi diarahkan untuk memasukkan surat suara ke dalam kotak suara dan mencelupkan jari ke tinta biru sebagai tanda telah menggunakan hak pilihnya.
“Kami menargetkan 100 persen hak suara tersalurkan, khusus bagi warga binaan yang terdaftar dalam DPT.” tuturnya.
Harapannya, tidak ada yang golput karena setiap suara mereka sangat berarti dalam pesta demokrasi ini.
Dari total 651 napi yang memiliki hak pilih, sebagian besar mengikuti pemilihan gubernur, sedangkan hanya 50 napi yang berhak memilih dalam pemilihan Wali Kota.
Yan menjelaskan, bahwa meskipun para napi tidak mengenal calon secara langsung, sosialisasi yang dilakukan KPU membantu mereka memahami visi dan misi para kandidat.
“Memang mereka tidak mengenal secara fisik para calon, tetapi melalui gambar dan informasi yang disampaikan saat sosialisasi, mereka memiliki pemahaman yang cukup baik untuk menentukan pilihan,” jelas dia.
Menariknya, dalam proses pencoblosan ini, para napi yang merupakan terpidana kasus Vina Cirebon juga turut serta.
Mereka tampak mengikuti seluruh tahapan dengan antusias, seperti halnya napi lainnya.
“Kami berharap kegiatan ini dapat berjalan lancar dan para warga binaan dapat menggunakan hak pilihnya dengan baik.” tuturnya.
Ini adalah wujud nyata dari partisipasi mereka dalam demokrasi meskipun sedang berada di dalam lapas.
Proses pencoblosan yang berlangsung kurang dari lima menit untuk setiap napi menunjukkan komitmen pihak lapas dalam mendukung terselenggaranya pemilu yang tertib, transparan dan inklusif. (yus)