Oleh: Syamsudin Kadir
Penulis Buku “Ketika Allah Memilihmu”
Guys, kehidupan dunia adalah kehidupan yang penuh teka-teki dan penuh intrik. Ujiannya banyak banget. Ia bagai perjalanan panjang, karena itu siapapun mesti menyiapkan bekal yang tak sedikit untuk mengarungi dan menempuhnya. Tak sedikit orang yang tak mampu melalui rintangannya, namun tak sedikit pula yang sukses melewatinya. Dunia memang begitu. Ia benar-benar panggung sandiwara. Tapi jangan pernah terjebak, teruslah mawas diri hingga mampu melalui semuanya dengan sukses dan tak tergelincir.
Bahkan berdasarkan peringatan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dunia ini dilaknat, begitu juga isinya. Kecuali zikir kepada Allah, amalan yang mendekatkan kepada Allah dan orang yang berilmu atau orang yang belajar ilmu. Manusia pilihan Allah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda, “Ketahuilah sesungguhnya dunia itu terlaknat, terlaknat apa saja yang ada di dalamnya kecuali dzikir kepada Allah, amalan yang mendekatkan kepada Allah, dan orang yang berilmu atau orang yang belajar ilmu” (HR. At Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Sebagai salah satu dari jutaan bahkan milyaran manusia penghuni dunia ini, kamu tentu saja perlu menyiapkan bekal. Sehingga kamu mampu menempuh perjalanan dunia dengan baik hingga sampai ke tujuan. Yup, sehingga kamu mampu menjalani kehidupan dunia sesuai tujuan kamu diciptakan. Tapi kamu tak perlu risih dan khawatir dengan bekal yang kamu siapkan. Sebab Allah telah menyediakan semuanya dengan sempurna. Ia sudah menggaransi bahwa bila kamu mampu memanfaatkan bekal itu dengan baik maka kamu bakal bisa mencapai tujuan. Karena kamu memang menjadi salah satu pilihan-Nya.
Guys, Allah menciptakan manusia dengan begitu sempurna. Tapi menjadi sosok yang sempurna bukan berarti kamu tidak punya kekurangan, kelemahan dan keterbatasan. Semua itu sangat manusiawi. Tapi, semua itu tak berarti apa-apa karena kamu mendapat begitu banyak modal dari Allah sebagai bekal yang dapat kamu pakai dan manfaatkan dalam melalui kehidupan dunia yang penuh intrik dengan segala rupa tantangan di dalamnya. Modal yang Allah berikan itu sejatinya menjadi tabungan mahal dan berharga bagi kamu untuk mengarungi kehidupan dunia yang fana alias sementara.
Tujuan Mulia
Bayangkan saja, sejak awal kamu sudah diciptakan untuk tujuan mulia. Kamu tentu paham banget untuk apa kamu diciptakan oleh Allah di dunia ini. Yup, untuk beribadah kepada-Nya. Bahkan cara beribadah kepada Allah pun sudah Allah tentukan. Dari jenis dan tata cara hingga tempat waktu juga contoh teladannya. Allah berfirman, “Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka beribadah kepdaKu” (QS. Adz Dzariyaat: 56). Pada ayat lain Allah berfirman, “Sungguh, Aku ini Allah, tidak ada tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan laksanakanlah salat untuk mengingat Aku.” (QS. Thaha: 14)
Dalam tafsirnya, Imam Ibnu Katsir menjelaskan begini: Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada sesembahan (yang haq) selain Aku” : Ini adalah kewajiban pertama bagi setiap mukallaf agar dia mengetahui dan belajar bahwa tidak ada sesembahan yang haq kecuali Allah semata tidak ada sekutu baginya. “Maka sembahlah Aku”: Tauhidkanlah Aku dan beribadahlah kepada-Ku tanpa berbuat syirik. “Dirikanlah shalat untuk mengingat Aku”. Maknanya adalah shalatlah agar kamu ingat kepada-Ku. Pendapat lain mengatakan : Dirikanlah shalat ketika ingat ingat kepada-Ku. (Tafsir Al Quran Al ‘Azhim/Ibnu Katsir : 5/245).
Ciptaan Terbaik
Hal lain, kamu juga tercipta dengan sebaik-baik penciptaan. Allah menciptakan kamu bukan dengan sembarang ciptaan, tapi dengan sebaik-baik penciptaan. Kamu tercipta dari sumber yang berbeda dengan jin Jdan malaikat. Kamu benar-benar spesial. Kamu benar-benar pilihan. Dan, itu bukan ungkapan motivator, penceramah dan tukang sulap. Tapi itu berdasarkan ungkapan Allah sendiri. Ungkapan Zat yang menciptakan kamu, bukan yang lainnya. Allah berfirman, “Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (QS. at-Tin: 4)
Menurut para ulama, ayat ini mengandung makna bahwa Allah menciptakan manusia dengan bentuk yang paling indah dan sempurna, baik dari segi fisik maupun psikis. Manusia juga memiliki akal dan nafsu yang berfungsi untuk membedakan antara yang baik dan buruk. Allah juga memberikan amanah kepada manusia untuk menjadi khalifah di bumi. Manusia harus menjaga dan mengembangkan fisik dan psikisnya dengan baik agar dapat memberikan manfaat bagi alam dan mencapai kemuliaan.
Modal Panca Indra
Selebihnya, kamu juga diciptakan dengan panca indra yang sangat lengkap: pencium, pendengar, penglihat, peraba dan perasa. Panca indra merupakan kebutuhan mendasar yang sangat mempengaruhi kehidupan kamu bahkan kesuksesan yang hendak kamu gapai. Coba bayangkan, mereka yang kekurangan secara fisik. Jangan kan tiga atau dua dari panca indra, satu saja yang tak mereka miliki itu bakal membuat kehidupan mereka serasa lebih susah dan serba kekurangan. Tapi kamu tidak mengalami apa yang mereka alami. Kamu benar-benar istimewa, maka bersyukurlah kepada-Nya!
Bayangkan saja, saat mata kamu tak berfungsi alias buta maka kamu tak bisa melihat. Bayangkan pula saat telinga kamu tak berfungsi dengan baik atau tuli maka kamu tak bisa mendengar. Atau bayangkan saat indra pengecap yang kamu miliki sekarang tiba-tiba tak berfungsi lagi, maka kamu tidak bakal merasakan enaknya makanan atau minuman yang kamu nikmati setiap hari. Betapa lain rasanya kehidupan ini bila indra peraba yang kamu miliki tak berfungsi apa-apa. Kamu kesusahan dalam membedakan sesuatu, keras atau lembutnya. Hambar, bukan?
Intinya guys, apa yang kamu alami dan miliki sekarang adalah modal berharga yang tidak bisa kamu bandingkan dengan harta dan jabatan apapun di luar sana. Apa yang ada pada diri kamu sekarang adalah modal istimewa yang dapat kamu gunakan dalam rangka mengarungi kehidupan dunia menuju kehidupan akhirat yang bahagia. Bahkan dengan itu pula kamu bisa berharap dan mewujudkan impian kamu: sukses dunia dan akhirat. Sekarang tak perlu ada lagi rasa bimbang, ragu dan khawatir yang melampaui batas. Tetaplah yakin, optimis dan percaya diri. Sungguh, Allah telah memilih kamu! (*)