Oleh: Syamsudin Kadir
Penulis Buku “Aku, Dia & Cinta”
Kamu nyadar nggak sih betapa seringnya kamu berlarut-larut dalam urusan atau aktivitas yang tak perlu? Kamu nyadar nggak sih betapa kamu kerap melupakan kesehatan diri kamu sendiri? Bahkan kamu melupakan hak diri kamu untuk istirahat. Atau kamu tak begitu semangat untuk makan dan minum, padahal kamu bakal bertenaga bila kamu melakukannya. Kamu mestinya menyadari bahwa kamu memerlukannya. Sekarang, kamu kudu sadar bahwa sesuatu yang tak perlu mending udahin aja!
Memang menjadi sosok yang sayang pada diri sendiri itu berat. Bahkan sangat berat. Bukan karena ada orang yang memaksa agar kamu lupa pada diri sendiri, tapi justru kamu sendiri yang begitu lupa pada diri kamu sendiri. Kamu sering berharap agar orang di luar sana menghargai kamu. Namun kamu sendiri tidak menghargai diri kamu sendiri. Kamu berharap dicintai oleh banyak orang di luar sana, tapi kamu sendiri enggan melakukannya. Kamu egois pada diri kamu sendiri. Hal semacam itu mestinya udahin aja!
Betapa banyak aktivitas yang membuat waktu kamu terbuang begitu saja. Tapi kamu merasa bahwa itu pertanda kamu hebat. Kalau membuang waktu itu hebat, lalu untuk apa kamu sibuk bersua dengan banyak orang untuk mendengar cerita dan pengalaman mereka yang inspiratif bagi kehidupan dan cinta bahkan karir kamu? Kamu kerap terjebak pada urusan yang tak perlu dan buang-buang waktu. Padahal kalau kamu serius berbenah diri, maka hal semacam itu mestinya udahin aja!
Lain kesempatan mungkin kamu begitu aktif berkomunikasi dengan banyak orang. Kamu menghubungi mereka, menghabiskan begitu banyak qouta dan pulsa. Bahkan waktu kamu korbankan begitu saja, tanpa sadar ternyata kamu sudah menghabiskan begitu banyak qouta, pulsa dan waktu untuk sesuatu yang tak ada manfaatnya bagi kehidupan dan masa depan kamu. Padahal kalau kamu ingin menapaki dan meraih kehidupan yang bermakna, maka hal begituan mestinya udahin aja!
Atau mungkin kamu punya orang terdekat, yang kamu jadikan sebagai teman berbagi dan curhat dari urusan A sampai Z. Hampir tak ada persoalan atau aktivitas yang luput kamu ceritakan pada dia. Dia menjadi bank sampah celotehannya. Kamu pun seakan menjadi sosok yang spesial untuk dia. Padahal dia sendiri hanya memanfaatkan kamu, hanya menjadikan potensi dan waktu kamu untuk kepentingan sesaat dan tak bermanfaat apa-apa. Tunggu apa lagi, yang begituan itu udahin aja!
Kamu juga kerap berlama-lama di media sosial. Kamu menghabiskan begitu banyak waktu untuk sesuatu yang tak ada hubungannya dengan kesuksesan yang layak kamu raih. Kamu sibuk membaca bahkan memberi komentar pada status atau tulisan orang lain yang pada dasarnya kamu tak perlu melakukan itu. Mungkin awalnya kamu iseng berkomentar, tapi kalau keseringan, nantinya kamu terjebak menjadi komentator untuk urusan yang tak kamu pahami bahkan sia-sia. Sudah deh, ya begituan itu udahin aja!
Bayangkan saja, berapa banyak waktu yang berlalu begitu saja tanpa terisi dengan hal-hal yang bermanfaat. Kamu sering turut rembuk pada sesuatu yang membuat tenaga kamu habis begitu saja tanpa manfaat apa-apa. Padahal waktu dan tenaga yang kamu miliki sekarang adalah anugerah dari Allah. Kalau kamu bersyukur maka Allah bakal menambah anugerah-Nya untuk kamu. Kufur nikmat dan perbuatan sia-sia hanya akan merusak hubungan baik kamu dengan Allah. Makanya yang tak bermanfaat, mendingan udahin aja!
Atau kamu mungkin punya bakal calon atau calon pasangan hidup yang sudah dikenal lama. Tapi kamu sudah menanti lama untuk mendapatkan hari suci yang kamu tunggu. Ia tak kunjung datang melamar dan menentukan hari H. Kamu sudah bergaul, berkomunikasi dan menunggu begitu lama. Tak berzina memang, tapi kalau keseringan bertemu hanya berdua, itu bakal membuat rute menuju hari H bakal lama bahkan susah. Kamu harap keberkahan Allah, malah mendatangkan murka. Tunggu apa lagi, udahin aja!
Ada lagi yang masih dalam kondisi rumit antara cerai atau tidak, antara tetap bersama atau berpisah. Kamu kah salah satu yang mengalaminya? Kamu punya harga diri dan nilai kehidupan yang layak kamu jaga. Kamu itu manusia spesial dan istimewa ciptaan Allah. Jangan sampai kamu direndahkan hanya karena kamu tidak berani bersikap dan enggan menyudahi hubungan sia-sia sekaligus tak berharga. Pacaran, ta’arufan, budak cinta alias bucin salah tempat, atau apalah namanya, kalau memang mengarah pada maksiat dan tak ada lagi titik temu, mending udahin aja! (*)