CIREBON, fajarsatu.com – Anggota DPR RI Komisi IV Prof DR Ir Rokhmin Dahuri, melakukan kunjungan kerja ke Gudang Beras Pegambiran, Perum Bulog, Kota Cirebon.
Kunjungan tersebut bertujuan memastikan ketersediaan dan stabilitas harga beras menjelang hari raya Idul Fitri 1446 H ini.
Dalam kunjungannya, Rokhmin didampingi Kepala Perum Bulog Cirebon, Ramaijon Purba.
Mantan Menteri Perikanan dan Kelautan periode 2001-2004 ini, menyoroti pentingnya peran Bulog dalam menjaga harga beras sesuai dengan ketentuan pemerintah. Ia juga menyinggung soal harga pembelian gabah dari petani yang idealnya berada di angka Rp6.500 per kilogram.
“Saya tadi berdiskusi dengan pihak Bulog di wilayah ini. Harga pembelian gabah dari petani sebesar Rp6.500 per kilogram diharapkan dapat dilaksanakan. Selain itu, Bulog di Cirebon telah menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik,” ujar Anggota DPR RI dari Dapil 8 Jawa Barat. Rabu (26/3/2025).
Rokhmin menekankan bahwa meskipun produksi beras di Cirebon lebih besar dari kebutuhan nasional, kesejahteraan petani harus tetap menjadi prioritas. Ia juga mengingatkan pentingnya keberlanjutan produksi pangan di masa depan.
“Kita tidak bisa hanya memikirkan kebutuhan jangka pendek. Produksi pangan harus terus ditingkatkan. Pemerintah dan masyarakat harus bekerja keras agar produksi beras lebih besar dari kebutuhan. Salah satu caranya adalah melalui perluasan lahan dan kembali menggunakan pupuk organik,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Rokhmin juga mendorong pemerintah untuk melindungi lahan pertanian produktif dari alih fungsi menjadi permukiman atau penggunaan lainnya.
“Kita harus menekan alih fungsi lahan pertanian, terutama yang produktif. Jika dibiarkan, ketahanan pangan kita akan terancam,” tegasnya.
Selain membahas ketersediaan pangan, Rokhmin menyoroti perlunya inovasi teknologi dalam sektor pertanian. Menurutnya, efisiensi energi dan peningkatan kualitas tanah menjadi kunci utama untuk mendukung swasembada pangan.
“Jika kita bisa menghemat energi dan memanfaatkan teknologi pertanian, bukan hanya kebutuhan dalam negeri yang tercukupi, tetapi kita juga bisa membantu memenuhi kebutuhan pangan dunia,” katanya.
Ia pun berharap ada komitmen nyata dari pemerintah, mulai dari tingkat pusat hingga daerah, untuk memberi contoh kepada masyarakat dalam menerapkan pola hidup sehat, termasuk mengurangi konsumsi beras guna mencegah penyakit seperti diabetes yang kasusnya tinggi di Indonesia.
Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya legislatif dalam mengawal kebijakan pangan nasional agar berorientasi pada kesejahteraan petani dan ketahanan pangan yang berkelanjutan. (yus)