CIREBON, fajarsatu.com – Dalam momentum bulan Ramadhan 1446 H, Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon gencar mendorong akselerasi literasi dan inklusi keuangan syariah melalui agenda GERAK Syariah kepada 500 Pelajar SMAN 1 Babakan, Kabupaten Cirebon.
“Sebagai generasi penerus bangsa, penting bagi pelajar memahami pengelolaan keuangan dengan prinsip syariah yang mengacu pada hukum Islam, sunnah dan hadis. Prinsip Syariah mengutamakan tolong-menolong, keadilan dan transparansi dalam transaksi” kata Kepala OJK Cirebon Agus Muntholib dalam sambutan di rangkaian GERAK Syariah 2025, Jumat (7/3/2025).
Menurut Agus, urgensi literasi dan inklusi keuangan syariah dilatarbelakangi oleh hasil Survey Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2024 yang menunjukkan indeks literasi keuangan syariah sebesar 39,11% sementara indeks inklusi keuangan hanya sebesar 12,88%. Artinya, masyarakat yang memahami produk dan layanan keuangan Syariah lebih tinggi dibanding masyarakat yang memiliki dan/atau menggunakan produk dan layanan keuangan Syariah.
Untuk meningkatkan pemahaman dan penggunaan produk keuangan Syariah masyarakat khususnya pelajar, OJK Cirebon bersama stakeholders hadir bersama guna mendorong literasi dan inklusi keuangan syariah khususnya di kalangan Pelajar. Sinergi dan kolaborasi dilakukan antara OJK Cirebon dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cirebon serta Bank Syariah Indonesia (BSI) Area Cirebon yang dikemas melalui Edukasi Keuangan dengan tema “Cerdas Keuangan Syariah”.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Cirebon Jajang Hermawan, Area Micro Pawning Manager BSI Cirebon Fajar Prasetia, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kehumasan SMAN 1 Babakan Ema Mulyana.
Lebih lanjut, Agus mengatakan kemajuan teknologi informasi yang semakin pesat memberikan akses tanpa batas terhadap arus informasi, mudahnya menerima informasi disertai kurangnya literasi keuangan dapat membuat masyarakat terjebak dalam kejahatan keuangan. Masyarakat juga mudah percaya dengan tawaran paket ibadah dan paket investasi yang tidak masuk akal dengan endorsement Tokoh Agama dan/atau Tokoh Masyarakat.
“Oleh karena itu, generasi muda harus memahami skema keuangan Syariah, prinsip-prinsip Syariah, dan risiko pada produk dan layanan keuangan Syariah. Karena ketidakpahaman atas manfaat dan risiko keuangan Syariah menjadi celah tindakan penipuan atau kejahatan keuangan”, kata Agus.
Bertindak sebagai Narasumber Analis Pertama Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan OJK Cirebon Fardyansyah dan Sheila Bonita, Analis Junior Sistem Pembayaran Kantor Bank Indonesia Cirebon Dwita Apriani dan Muchammad Fikrisani, serta Area Micro Pawning Manager BSI Cirebon Fajar Prasetia. Melalui rangkaian GERAK Syariah, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran Pelajar dalam menggunakan produk keuangan syariah serta terhindar dari tindakan kejahatan keuangan. (irgun)