Jumat, 23 Mei 2025
  • Login
fajarsatu.com
  • Home
  • Ciayumajakuning
    • Cirebon
    • Kuningan
    • Indramayu
    • Majalengka
  • Jabar
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Sastra & Budaya
  • Opini
  • Wisata
  • Teknologi
  • DPRD Kota Cirebon
No Result
View All Result
  • Home
  • Ciayumajakuning
    • Cirebon
    • Kuningan
    • Indramayu
    • Majalengka
  • Jabar
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Sastra & Budaya
  • Opini
  • Wisata
  • Teknologi
  • DPRD Kota Cirebon
No Result
View All Result
fajarsatu.com
No Result
View All Result

Buku KAMMI Bisa Beribu-ribu Judul

Admin
02/05/2025 15:37
in Opini
0
Buku KAMMI Bisa Beribu-ribu Judul
Share on FacebookShare on Twitter

Work online and earn real money

Oleh: Syamsudin Kadir
Penulis Buku “Optimisme KAMMI Merawat Indonesia”

PADA Kamis 17 April 2025 lalu saya berkesempatan menghadiri acara Silaturahim dan Halal Bihalal Pengurus Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dan Alumni KAMMI yang berlangsung di Hotel Raffles, Jakarta Selatan, Jakarta. Saya sendiri tidak masuk dalam struktur mana pun dalam organisasi alumni KAMMI yang konon jumlahnya lebih dari tiga. Kehadiran saya di forum ini hanya karena merasa pernah di kaderisasi KAMMI selama belasan tahun (2003-2015). Kebetulan lokasi acaranya tak jauh dari tempat saya kerap “nongkrong” selama dua tahun terakhir.

Pada forum tersebut saya bersua dengan banyak senior yang sukses berkarier di beragam profesi, organisasi, lembaga dan institusi. Nama-nama mereka kerap muncul di media dan wajah mereka sering nampak di layar TV. Mereka telah membuktikan bahwa bersama KAMMI selama belasan bahkan puluhan tahun adalah pengalaman yang berharga dan tak bisa ditukar dengan materi dalam bentuk apapun. Bagi saya, apa yang mereka raih sedikit banyak merupakan efek samping dari pengalaman berdinamika dan berproses di organisasi yang didirikan pada 29 Maret 1998 lalu ini.

Selain bersua dengan ratusan alumni, secara khusus saya bersua juga dengan Mas Yons Achmad. Mas Yons, demikian ia akrab disapa, merupakan salah satu alumni KAMMI yang saat di KAMMI menggawangi bagian kehumasan KAMMI dari awal masuk hingga di struktur pusat KAMMI. Sehingga pengalaman dan rekam jejaknya di dunia kehumasan layak diacungi jempol. Bahkan belakangan, sosok yang aktif menulis artikel ini juga aktif di dunia media sosial seperti menggawangi Podcast, melayani konsultasi media dan sebagainya. Mungkin punya peluang juga menjadi juru bicara presiden, tapi nanti 2029.

Belakangan ini, Mas Yons menggarap penulisan buku tentang alumni KAMMI yang berjudul “1000 Kiprah Alumni KAMMI”. Awalnya saya “terhipnotis” karena membayangkan betapa tebalnya buku yang diterbitkan oleh PT. Brandstory ini. Karena saya membayangkan juga bahwa pada buku ini bakal mengulas ribuan alumni KAMMI yang berkarier dan tersebar ke berbagai pelosok Indonesia bahkan ke luar negeri. Namun ternyata seperti diakui oleh sang penulis bahwa kata “Seribu” pada judul buku tersebut hanya sebagai simbol yang menandakan lumayan “banyak”.

Bacajuga

Beri Pengarahan kepada Jajaran, Sekjen Kementerian ATR/BPN Pertegas Pentingnya Peran Staf dan Komunikasi Efektif

KAI Gelar Talkshow Anti Pelecehan Seksual “Berbicara, Bersuara, Berdaya” di Stasiun Cirebon Prujakan

Petani Majalengka Terima Bantuan Alsintan

Berkaitan dengan hadirnya buku tersebut, saya terdorong untuk menyampaikan beberapa hal. Pertama, mengapresiasi Mas Yons yang telah melakukan langkah penting ini. Tradisi dokumentasi dalam bentuk buku sejatinya masih relevan dan masih menarik. Orang perorang saja masih merasakan betapa pentingnya buku yang mengulas tentang rekam jejak dan pengalaman hidupnya. Apalagi organisasi seperti KAMMI yang alumninya sudah puluhan bahkan ratusan ribu jumlahnya, dari sejak berdiri hingga saat ini. Jadi, terus menulis Mas Yons dan Yons-Yons KAMMI lainnya!

Kedua, profil alumni KAMMI perlu buku kedua, ketiga dan seterunya. Tanpa mengurangi rasa bangga dan haru saya atas kehadiran buku setebal 280-an halaman ini, saya mengusulkan adanya buku-buku berikutnya tentang alumni KAMMI. Buku dua, buku tiga dan seterusnya. Dan kabar baiknya, Mas Yons mengamini bahkan sebelum saya menyampaikan hal tersebut. Ini merupakan tanda baik bagi upaya kita dalam menjaga tradisi menulis dan dokumentasi di KAMMI dan alumni KAMMI. Sekaligus mengenalkan alumni KAMMI, baik di internal KAMMI dan alumninya maupun kalangan umum.

Menurut Mas Yons, buku yang digarap sekarang merupakan buku pertama yang hanya mengulas 100 alumni KAMMI. Itupun baru mengulas hal-hal yang ringan dan mudah dijangkau pembaca. Satu alumni hanya membutuhkan beberapa halaman pendek. Sehingga nyaman bagi pembaca untuk membaca ulasannya. Saya termasuk membacanya secara sekilas saat di Hotel Raffles. Nah, ini pertanda perlu dan bakal ada buku baru yang akan disusun untuk mengulas tentang rekam jejak dan pengalaman alumni KAMMI lainnya dalam bentuk buku profil alumni KAMMI lainnya.

Saya mengusulkan agar nama-nama yang masuk dalam buku selanjutnya bukan saja mereka yang selama ini sudah akrab di tengah pengurus, kader dan alumni KAMMI. Tapi juga mereka yang tak terjangkau media dan abjad, namun mereka punya kerja-kerja konkret di seluruh pelosok Indonesia, bahkan di kancah dunia internasional. Karena ada banyak alumni KAMMI yang tak terlacak media bahkan sesama alumni. Selain karena mereka bekerja secara diam-diam dan di tempat sunyi, juga karena dalam budaya organisasi mana pun, mereka yang tak menjabat apa-apa kerap tak masuk dokumentasi apapun.

Mungkin mereka dosen, guru, nelayan, petani, buruh, penggiat sosial, perawat, bidan, penulis, penggiat UMKM, pengusaha muda, diplomat, dan apapun profesi dan latar mereka berkarier. Saya bisa membayangkan setiap perguruan tinggi dan daerah yang tersentuh oleh KAMMI dan mereka menjadi inspirator kebaikan di banyak tempat. Rekam jejak dan pengalaman mereka dapat diulas di buku berikutnya. Tentu standar tertentu dijalankan saja sesuai dengan nurani dan pandangan penulis perihal layak atau tidaknya. Itu hal yang wajar saja.

Ketiga, perlunya menulis buku biografi alumni KAMMI. Jumlah alumni KAMMI yang begitu banyak dan berkarier di banyak profesi sejatinya dapat menjadi inspirasi bagi kader-kader KAMMI dan sesama alumni dalam menyicil karier. Rekam jejak dan pengalaman yang beragam dapat memantik semangat untuk terus berkarya dan meniti kesuksesan. Bukan saja untuk kepentingan diri dan keluarga tapi juga untuk profesi dan Indonesia ke depan. Jadi yang ditulis ke depan, selain buku profil alumni KAMMI juga buku biografi alumni KAMMI.

Saya sendiri sudah menulis belasan buku biografi tokoh lokal dan nasional. Dari belasan itu belum ada alumni KAMMI. Hal ini saya lakukan sejak 2019 lalu hingga saat ini. Mereka berasal dari berbagai profesi yang berbeda. Ada yang dari TNI, Polri, kepala badan, kepala daerah, pengusaha, akademisi, politisi, jurnalis dan sebagainya. Bahkan ada belasan buku yang saya tulis tapi mengunakan nama penulis lain. Saya hanya sebagai penulis bayangan, sekadar “membantu” peran penulis yang namanya tercantum di buku.

Keempat, perlunya gerakan KAMMI dan alumni KAMMI menulis. Gerakan KAMMI dan alumni KAMMI menulis memang terdengar kurang ramai bahkan tak menarik. Selain dunia penulisan dan perbukuan di Indonesia tak se-menggeliat era ’90-an dan 2000-an, juga karena belum adanya kesadaran berapa pentingnya buku. Buku dianggap usang karena adanya media online dan media sosial yang bisa diakses oleh siapapun dan kapanpun. Padahal, walaupun buku dan media hanyalah “media”, tapi tanpa ide dan keterampilan menulis maka buku dan media lainnya bakal kesepian.

Seingat saya, berdasarkan pendataan saya tahun 2021 lalu, buku yang ditulis oleh kader KAMMI dan alumni KAMMI (di luar buku akademik), jumlahnya masih sangat sedikit. Bahkan mungkin belum ada yang masuk toko buku seperti toko buku Gramedia. Dugaan saya bisa salah seiring adanya penulis yang pernah aktif di KAMMI lalu fokus di dunia akademik atau dunia kepenulisan dan bukunya “nongol” di toko buku. Tapi intinya, jumlah buku yang lahir dari KAMMI dan alumni KAMMI masih sangat sedikit. Karena itu perlu ada upaya strategis dan praktis sehingga muncul penulis baru dari rahim KAMMI. Sehingga buku KAMMI pun jumlahnya bisa beribu-ribu judul. (*)

Related Post

USK Majalengka Siapkan Lulusan Kerja di Jepang
Opini

Reformasi Tata Kelola ZISWAF PUI Pasca Muktamar ke-15

Admin
21/05/2025 13:05
Opini

Admin
21/05/2025 10:41
Modal Penting Menggapai Kesuksesan
Opini

KDM Hanya Manusia Biasa

Admin
19/05/2025 09:41
Modal Penting Menggapai Kesuksesan
Opini

Tantangan Partai Politik Baru

Admin
16/05/2025 08:50
Aksi Turun Tangan: KDM, Barak TNI dan Kita
Opini

Muktamar ke-15 dan 108 Tahun PUI

Admin
15/05/2025 10:01
Aksi Turun Tangan: KDM, Barak TNI dan Kita
Opini

Aksi Turun Tangan: KDM, Barak TNI dan Kita

Admin
14/05/2025 12:16
Opini

Formasi,  Kegelisahan dan Harapan Pejabat Fungsional

Admin
14/05/2025 11:06
Motivasi Kejam untuk Kehidupan yang Lebih Kejam
Opini

Motivasi Kejam untuk Kehidupan yang Lebih Kejam

Admin
12/05/2025 08:55

Populer

  • Kuwu Desa Bobos Akan Somasi Oknum Wartawan Media Online Terkait Berita Sepihak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • USK Majalengka Siapkan Lulusan Kerja di Jepang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemkot Cirebon Sosialisasi Sistem Pengawasan Perizinan Berbasis Risiko untuk Dukung Investasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • OJK: Pengaturan Bunga Pinjamam Daring untuk Lindungi Konsumen

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Teken MoU dengan DMI, Menteri Nusron Berkomitmen Tuntaskan Sertipikasi Tanah Wakaf dalam Lima Tahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • About
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer

© 2019 PT Karna Karya Abadi. All rights reserved. didukung Jasa Pembuatan Website

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

error: Content is protected !!
No Result
View All Result
  • Home
  • Ciayumajakuning
    • Cirebon
    • Kuningan
    • Indramayu
    • Majalengka
  • Jabar
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Sastra & Budaya
  • Opini
  • Wisata
  • Teknologi
  • DPRD Kota Cirebon

© 2019 PT Karna Karya Abadi. All rights reserved. didukung Jasa Pembuatan Website