MAJALENGKA, fajarsatu.com – Kehadiran Universitas Sindang Kasih Majalengka (USKM) dalam kancah pendidikan tinggi di wilayah 3 Cirebon khususnya, Jawa Barat dan Indonesia pada umumnya, tampak tidak mau ketinggalan dengan perguruan tinggi lain yang usianya jauh lebih lama. USK Majalengka yang usianya baru menginjak satu tahun pada tanggal 27 Mei lusa (2025), ternyata sudah mampu menunjukkan nilai lebih, dalam hal kiprah para dosennya di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Terlebih lagi untuk Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) USK Majalengka yang telah mendeklarasikan sebuah jargon “FKIP USKM Memang Beda” yang tentunya hal itu memiliki makna tersendiri yang cukup dalam. Hal yang ingin dijadikan pembeda dari yang lain, paling tidak dari visinya yakni unggul, mandiri, profesional dan berdaya saing tinggi dalam pengembangan Pendidikan dan pembelajaran berbasis IT.
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sindang Kasih Majalengka (USKM), Arip Amin, M.Pd mengatakan, FKIP USKM terus menunjukkan eksistensinya sebagai institusi pendidikan yang unggul, adaptif, dan inovatif. “Dengan semangat ‘FKIP USKM Memang Beda’, fakultas ini hadir tidak hanya mencetak calon guru profesional, tetapi juga menjadi pusat lahirnya gagasan-gagasan baru dalam pengembangan pendidikan dan pengajaran berbasis IT,” jelas Arip Amin, M.Pd didampingi Ketua Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Rosi Gasanti, M.Pd, Ketua Prodi Pendidikan Matematika, Elly Rizeqia Fadilah, M.Pd, Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Rully Khoeru Solihin, M.Pd dan Ketua Prodi Pendidikan Biologi, Hendra Sumantri, M.Pd kepada jurnalis, Sabtu (24/05/2025).
Dikatakan Arip, ada beberapa keunggulan FKIP USKM yang membuatnya berbeda dengan yang lain dalam pengelolaan pendidikan tinggi pencipta tenaga pendidik profesional tersebut. Antaralain adalah dalam hal pengelolaannya didukung Laboratorium Inovatif: FKIP memiliki PUSAKA Lab. (Pusat Studi Pengembangan Bahasa dan Sastra), Belmaya (Bengkel Matematika), serta Inkraf (Inkubator Kreatif) yang menjadi pusat pengembangan inovasi pembelajaran berbasis riset, teknologi, dan budaya lokal.
Kemudian, kata salahsatu kandidat Doktor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung tersebut, ini yakni kurikulum yang relevan dan dinamis, disusun untuk menjawab tantangan global, dan kebutuhan dunia pendidikan yang terus berkembang pesat. Selain itu juga didukung oleh SDM Profesional dan Visioner: Dosen-dosen berpendidikan tinggi dan berpengalaman, serta aktif dalam bidang penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
Selanjutnya kata Arip, lingkungan akademik yang humanis: Suasana kampus yang inklusif dan suportif, mendorong pertumbuhan intelektual dan karakter mahasiswa, dan memiliki jaringan Kemitraan Luas: Kerjasama strategis dengan sekolah, instansi pemerintah, serta lembaga nasional dan internasional, memperkuat daya saing lulusan. Fokus pada Pembentukan Karakter keadaban dan Kepemimpinan: Melalui organisasi kemahasiswaan, kegiatan sosial, dan pelatihan soft skills berkelanjutan.
“Dengan kombinasi antara infrastruktur laboratorium yang kuat, kurikulum inovatif, dan nilai-nilai humanis, FKIP USK Majalengka siap mencetak pendidik yang unggul, berdaya saing global, dan tetap berpijak pada akar budaya lokal dengan semangat menjadi mercusuar dunia pada tahun 2036,” tandasnya.
Sementara itu Wakil Dekan 1 Bidang Akademik FKIP USK Majalengka, Lanlan Muhria, M.Pd mengatakan, selain beberapa hal yang telah dijelaskan di atas terkait FKIP USKM memang beda, dalam hal pengembangan keilmuan dan penelitian juga menunjukan perkembangan yang luar biasa. Di usianya yang baru satu tahun, alhamdulillah FKIP USKM, dari total 18 team dosen pengusul dana hibah penelitian tahun anggaran 2025, sebanyak 12 team dosen FKIP lulus hibah penelitian. Hal ini menunjukan keseriusan para dosen dalam hal pengembangan ilmu pengetahuan.
“Khususnya untuk dosen FKIP yang tahun ini mengajukan proposal penelitian, jumlah total proposal yang lolos seleksi sebanyak 12. Hal itu terdiri dari Skema Penelitian Fundamental 3 Proposal dan Skema Penelitian Dosen Pemula (PDP) 9 Proposal dengan jumlah dosen yang terlibat dalam penelitian tersebut sebanyak 24 orang,” ujarnya. (eko)