CIREBON, fajarsatu.com – Kuwu Desa Bobos, Kecamatan, Dukupuntang,Kabupaten Cirebon berikan pernyataanya resmi setelah ramai diberitakan bahwa dirinya telah melakukan tindakan intimidasi terhadap oknum wartawan media online.
Namun Kuwu Bobos Maman Kardiman dalam pernyataanya, membantah dengan tegas bahwa apa yang telah diberitakan itu tidaklah benar.
Dirinya menjelaskan pihaknya selalu kooperatif dalam melayani kedatangan awak media dan menjawab pertanyaan yang dilayangkan oknum wartawan tersebut, namun Ia mengaku saat di wawancara sedang berada di area wisata Bukit Lumpang milik Desa Bobos, sehingga,menurutnya dirasa sangat tidak nyaman terlebih banyak wisatawan yang berkunjung dan ada para warga yang sedang bekerja dilokasi tersebut sehingga terdapat sedikit kegaduhan saat itu.
“Saya sudah dua kali didatangi, dan dicecar dengan berbagai pertanyaan, seperti diintrogasi wartawan itu meminta rincian pendapatan desa, saat itu sudah saya jawab kan ada di baliho desa jelas terpampang, tapi ia tetap minta rinciannya, secara refleks tangan saya membenturkan disalah satu meubel, nah saat itu kayanya ada salah satu pekerja dengar secara spontan datang ke sumber suara,”. kata Maman saat di konfirmasi melalui sambungan selulernya.
Ia mengaku tidak memerintahkan atau mengkondisikan para pekerja saat itu untuk datang ke sumber suara,hanya saja, ia meminta kepada oknum wartawan itu agar pergi untuk meninggalkan lokasi wisata Bukit Lumpang takut hal-hal yang tidak diinginkan.
“Karena kondisinya banyak pekerja yang datang, dan sempat menanyakan, akhirnya saya minta pada oknum wartawan itu untuk pergi segera,”ungkapnya.
H.Maman Kardiman juga sangat menyayangkan adanya pemberitaan yang tidak sedap di media online, walaupun dirinya sempat meminta kepada awak media yang menulis pemberitaan tersebut namun hingga berita ini diterbitkan belum ada itikad baik untuk memberikan hak jawab dari media oknum wartawan yang memberitakan.
“seharus ketika hendak memberitakan suatu pemberitaan harus ada konfirmasi dari kedua belah pihak agar berimbang dan sesuai dengan kode etik jurnalistik jangan hanya satu pihak, sehingga pemberitaan terkesan sangat tendensius,” ucapnya.
Sementara itu, Yayat salah satu anggota BPD Desa Bobos membenarkan adanya kegaduhan diarea lokasi wisata Bukit Lumpang yang saat itu mengundang reaksi banyak para pekerja yang mendatangi, namun kedatangan para pekerja itu secara spontanitas dan tidak ada unsur untuk mengintimidasi oknum wartawan yang saat itu sedang bersama Kuwu Bobos.
“Waktu hari Selasa, keributan yang terjadi tidak ada unsur intimidasi terhadap oknum wartawan, namun itu spontanitas warga yang datang saat itu karena ada kegaduhan,” katanya.
Menurut Yayat saat situasi mulai ramai, terdapat pekerja yang datang saat itu sambil membawa alat pertukangan dirasanya wajar, karena saat itu para pekerja sedang melakukan kegiatan pekerjaan pembangunan di lokasi wisata itu, adapun kedatangan warga yang sambil membawa alat pertukangan dirasanya merupakan ketidaksengajaan dan bukan merupakan bentuk perbuatan yang disengaja untuk mengintimidasi.
“adapun tukang yang membawa martil itu tindakan spontanitas karena warga sedang bekerja, dan tidak untuk melukai atau mengintimidasi oknum wartawan itu,” tegasnya
Ia juga menambahkan, setelah terjadi cekcok antara pekerja dan oknum wartawan tersebut akhirnya H.Maman Kardiman meminta pada oknum wartawan itu untuk meninggalkan lokasi.
“adapun Kuwu Desa Bobos meminta pada oknum wartawan tersebut pergi yang saya duga karena risih dengan oknum wartawan itu yang sudah datang dua kali dengan berbagai pertanyaan, apalagi dilakukan di tempat wisata, dan khawatir terjadi cecok berlebih antara pekerja dengan oknum wartawan tersebut,” tambahnya.
Sementara itu Pulung salah satu pekerja menjelaskan kedatangannya saat itu dilokasi dimana Kuwu Desa Bobos dan oknum wartawan itu berada menurutnya merupakan spontanitas saja, pasalnya saat itu Ia katakan adanya kegaduhan sehingga ia datang ke sumber suara dengan tanpa sadar masih membawa sebuah martil ditangannya, namun kedatangannya juga bukan berarti untuk mengintimidasi oknum wartawan itu, kedatangannya hanya ingin tahu dan menanyakan apa yang terjadi saat itu.
“betul saya datang sambil membawa martil, tapi bukan untuk mengintimidasi oknum wartawan, saya disitu sedang kerja ngelas, dan kebetulan saya sedang membawa martil,”.tandasnya. (de)