MAJALENGKA, fajarsatu.com – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Majalengka menyerahkan SK Kepala SMK Muhammadiyah Majalengka Periode 2025 – 2029. Penyerahan SK Kepala SMK Muhammadiyah dilakukan langsung Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) PDM Kabupaten Majalengka, Waska Eko, S.Ag yang disaksikan langsung Ketua PDM Kabupaten Majalengka, Drs H Ajid Yatiman, MM, Bendahara PDM Kabupaten Majalengka, H Aan Hartawan, SH, M.Si, Wakil Ketua PDM Bidang Dikdasmen dan PNF Kabupaten Majalengka, H Dadan Fauzan, Wakil Ketua PDM Kabupaten Majalengka Bidang Ekonomi, H Dai Sudai, Wakil Ketua PDM Kabupaten Majalengka Bidang Komunikasi dan Hukum, Defri, SE, para guru dan tenaga kependidikan SMK Muhammadiyah Majalengka.
Wakil Ketua Bidang Dikdasmen dan PNF PDM Kabupaten Majalengka, H Dadan Fauzan mengatakan, kepala sekolah merupakan salahsatu jabatan yang diamanatkan kepada seseorang yang dianggap mampu dan cakap dalam memimpin sebuah lembaga pendidikan. Jabatan kepala sekolah sesuai dengan ketentuan yang berlaku saat ini dapat diganti kapan saja dan tidak harus menunggu habis satu periode.
“Jadi kepala sekolah saat ini di lingkungan Muhammadiyah khususnya seperti di SMK Muhammadiyah Majalengka dapat diganti kapan saja kalau memang dianggap tidak dapat memimpin dengan baik dan tidak bisa memajukan sekolah. Oleh karena itu kami sebagai pimpinan PDM Kabupaten Majalengka yang membidangi Dikdasmen dan PNF meminta kepada Pak Ruddy Ashary Firmansyah, ST untuk benar-benar dapat menjalankan tugasnya memimpin SMK Muhammadiyah Majalengka lebih baik lagi dan tunjukkan sekolah kita bisa lebih baik, disiplin dan penuh dengan kegiatan positif sehingga menjadi sekolah pilihan masyarakat,” tandas Dadan Fauzan.
Ketua PDM Kabupaten Majalengka, Drs H Ajid Yatiman, MM dalam sambutannya mengatakan, Muhammadiyah merupakan salahsatu organisasi masyarakat Islam yang bergerak di bidang dakwah dan pendidikan. Upaya yang dilakukan Muhammadiyah untuk mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran agar masyarakat benar-benar dapat menjalankan ibadah sesuai dengan syariat Islam.
“Muhammadiyah sebagai ormas Islam yang konsen dalam pergerakan dakwah, tajdid dan pendidikan. Dalam gerakan dakwah dan pendidikan tentu saja bagaimana mengajak masyarakat untuk dapat menjalankan ibadah dengan benar sesuai syariat Islam. Adapun untuk masalah muamalah, Muhammadiyah harus menyesuaikan dengan perkembangan zaman,” jelas H Ajid Yatiman di hadapan unsur pimpinan PDM Muhammadiyah Majalengka, Dikdasmen dan PNF, para guru dan tenaga kependidikan SMK Muhammadiyah Majalengka di aula sekolah setempat, Rabu (30/04/2025).
Dikatakan Ajid, selain gerakan dakwah dan tajdid, yang dilakukan Muhammadiyah juga melakukan gerakan amal yang salahsatunya amal usaha bidang pendidikan. Di Muhammadiyah untuk gerakan amal bidang pendidikan berada di bawah Dikdasmen dan PNF yang aturannya sudah lengkap dan sistem yang bagus.
Menurut Ajid, kepala sekolah SMK yang mendapatkan amanat dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat, dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada pimpinan PDM. Artinya segala hal yang dilakukan untuk memajukan pendidikan di SMK Muhammadiyah harus selalu dikoordinasikan dengan PDM melalui Wakil Ketua Bidang Dikdasmen dan PNF.
Ditegaskannya, kepala SMK Muhammadiyah sebagai lokomotif amal usaha Muhammadiyah harus betul-betul dapat menjalankan amanat dengan baik dan bertanggung jawab. Artinya, karena jabatan saat ini merupakan amanat periode ke dua, maka harus menunjukkan perubahan ke arah yang lebih baik dan maju.
Lanjut Ajid, menjadi seorang pemimpin harus peka terhadap dinamika yang terjadi, karena sudah pasti ada yang pro dan kontra. Seorang pemimpin harus dapat mengatasi dinamika tersebut dengan cara menjaga soliditas, koordinasi dan kerjasama dengan semua pihak dalam upaya memajukan pendidikan di Majalengka khususnya dan Indonesia umumnya.
Sementara itu Kepala SMK Muhammadiyah Majalengka, Ruddy Ashary Firmansyah, ST dalam prakatanya setelah menerima SK mengatakan, memimpin sekolah swasta saat ini penuh dengan tantangan dari internal dan eksternal. Dari internal tantangan dihadapkan dengan kondisi sarana prasarana, tenaga pendidik yang selalu gonta ganti dan persaingan mendapatkan siswa baru dengan sekolah lain. Oleh karena itu, dibutuhkan kerjasama yang baik dengan semua pihak, baik dengan jajaran guru, pegawai dan dukungan dari jajaran PDM dan khususnya Majelis Dikdasmen untuk selalu memantau kegiatan di sekolah. (eko)